Awas! Ternyata Ini 5 Perilaku yang Termasuk Dalam Kekerasan Emosional dan Perlu Diwaspadai

13 November 2023, 20:43 WIB
Ilustrasi, Awas! Ternyata Ini 5 Perilaku yang Termasuk dalam Kekerasan Emosional dan Perlu Diwaspadai/freepik/feepik /undefined

JURNAL SOREANG - Kekerasan emosional tidak selalu terlihat secara fisik, tetapi juga dapat terjadi melalui perilaku dan kata-kata yang merusak secara psikologis. 

Memahami dan mengenali tanda-tanda perilaku kekerasan emosional sangat penting untuk menjaga kesehatan mental dan hubungan interpersonal.

Berikut adalah lima perilaku yang termasuk dalam kekerasan emosional dan sebaiknya diwaspadai karena dapat merusak hubungan dan memberikan dampak buruk secara emosional.

Baca Juga: Benarkah Kerja di Perkebunan Australia Berbahaya? Berikut Penjelasanya

  1. Marah yang Terlalu Berlebihan

Marah adalah emosi yang alami, tetapi ketika ekspresi kemarahannya menjadi berlebihan, hal tersebut dapat menjadi bentuk kekerasan emosional. 

Perilaku seperti bentak-bentak, teriak-teriak, merusak barang, dan menggunakan kata-kata kasar dapat merusak psikologis seseorang. Dampaknya tidak hanya terbatas pada saat kejadian, tetapi juga dapat meninggalkan bekas yang sulit dihilangkan.

  1. Melakukan Silent Treatment

Mendiami seseorang dengan sengaja, atau yang sering disebut sebagai silent treatment, adalah taktik kekerasan emosional yang merugikan. Tujuan dari perilaku ini adalah membuat orang lain merasa bersalah atau sadar akan kesalahan mereka. 

Mendiami seperti ini dapat merusak komunikasi, memperparah konflik, dan menciptakan suasana ketegangan yang tidak sehat dalam hubungan.

Baca Juga: RAMALAN SHIO BESOK 14 November 2023! Babi, Ayam, dan Anjing Jangan Biarkan Emosi Menggantikan Logika

  1. Posesif, Mengekang, dan Memaksa

Perilaku posesif, mengekang, dan memaksa merupakan bentuk kekerasan emosional yang mencoba mengendalikan orang lain. 

Menetapkan aturan dan larangan yang tidak masuk akal, serta memaksa orang lain untuk patuh, dapat merusak kebebasan individu dan merugikan kesehatan mental. 

Hubungan yang seharusnya bersifat saling menghormati dan memahami, malah berubah menjadi hubungan yang penuh dengan ketegangan.

  1. Sering Melakukan Adu Nasib

Perilaku adu nasib seringkali menghina pengalaman dan penderitaan orang lain. Menganggap remeh cerita orang lain dan merasa dirinya paling menderita dapat menciptakan suasana tidak nyaman dan merugikan hubungan sosial. 

Baca Juga: Shiba Inu, Eksplorasi Keanggunan dan Kecerdasan Anjing Asli Jepang yang Mendunia

Ini bukanlah cara yang sehat untuk membangun kedekatan dengan orang lain dan justru dapat menciptakan jarak emosional.

  1. Mengungkit-ungkit Kesalahan

Mengungkit-ungkit kesalahan orang lain sebagai senjata dalam konflik adalah bentuk kekerasan emosional yang merusak. Hal ini tidak hanya menghambat proses pemulihan hubungan, tetapi juga menciptakan lingkungan di mana kepercayaan sulit dibangun. Sebaliknya, konflik seharusnya diselesaikan melalui komunikasi yang terbuka dan konstruktif.

Dampak Buruk dan Saran yang Baik :

Melakukan perilaku kekerasan emosional dapat berdampak serius, termasuk stres, kecemasan, dan depresi pada korbannya. 

Untuk menghindari dampak buruk ini, penting untuk mengenali perilaku tersebut dan mengambil langkah-langkah untuk mengubah pola hubungan.

Baca Juga: RAMALAN SHIO BESOK 14 November 2023, Kuda, Kambing, dan Monyet Luangkan Waktu dan Selesaikan Tugas

Saran yang baik adalah membangun komunikasi yang sehat, saling mendengarkan, dan berusaha memahami perasaan dan perspektif satu sama lain. J

ika ada konflik, mencari solusi secara bersama-sama dengan menghindari penggunaan taktik kekerasan emosional. Konseling atau terapi juga dapat menjadi pilihan untuk membantu memecahkan konflik dan memperkuat hubungan.

Dengan memahami dan menghindari perilaku kekerasan emosional, kita dapat menciptakan hubungan yang sehat, saling menghargai, dan mendukung pertumbuhan bersama.***

Editor: Yoga Mulyana

Sumber: Instagram

Tags

Terkini

Terpopuler