JURNAL SOREANG - Tsana atau yang memiliki nama pena Rintik Sedu telah banyak menerbitkan buku yang tentu banyak juga anak-anak muda yang membacanya.
Hampir semua orang akrab dengan buku-bukunya. Kata-kata paus pun sering dilontarkan oleh para penggembarnya karena paus sendiri merupakan salah satu tokoh pada buku yang ia tulis.
Tsana atau yang memiliki nama lengkap Nadhifa Allya dan menyebutkan bahwa baginya menulis adalah sebuah proses.
Baca Juga: Stigma Pada Seseorang Dengan ODHIV Dalam Sebuah Film
Dan ia pun membagikan 5 tips menulis ala dirinya yang didasarkan kepada pengalamannya dalam meraih mimpi dengan jatuh bangun.
<p><iframe width="300" height="150" data-class="ads-script" data-type="ads-script"><br /><!--<br /><script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-4552716111294309" crossorigin="anonymous"></script><ins class="adsbygoogle"<br />style="display:block; text-align:center;"<br />data-ad-layout="in-article"<br />data-ad-format="fluid"<br />data-ad-client="ca-pub-4552716111294309"<br />data-ad-slot="8990094815"></ins><script>(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});</script><br />--><br /></iframe></p>
Pertama tulisan tidak akan jauh dari bacaan, menurutnya karya dari seorang penulis bisa jadi menentukan apa-apa saja hal yang ia baca.
Maka dari itu jika kamu memiliki tekad untuk masuk kedalam dunia tulis menulis maka memperdalam bacaan menjadi salah satu kuncinya.
Baca Juga: Fakta Shio Kerbau yang Tidak Banyak Orang Tahu, Ternyata ini Ramalan Menurut Astrologi China
Kedua esensi menulis adalah menyelesaikan, banyak dari penulis yang bingung ketika menulis namun jika akan menulis yang terpenting adalah apa yang kita tulis akhirnya perlu kita selesaikan dengan baik.
Ketiga jangan memaksakan menulis ketika writer’s block, menulis juga jangan sampai dipaksakan karena jika dipaksakan tentu bisa berakibat juga kepada tulisan yang kurang baik serta kurang bagus.
Saat hal tersebut terjadi maka bisa melakukan hal-hal lain seperti pergi makan, pergi jalan-jalan, atau sekedar pergi untuk menonton film sesekali.
Keempat percaya diri pada tulisan, banyak dari para penulis yang insecure terhadap tulisannya padahal dalam menulis berhenti membandingkan diri bisa menjadi sebuah solusi.
Karena tentu setiap penulis memerlukan rasa percaya kedalam sebuah karya.
<p><iframe width="300" height="150" data-class="ads-script" data-type="ads-script"><br /><!--<br /><script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-4552716111294309" crossorigin="anonymous"></script><ins class="adsbygoogle"<br />style="display:block; text-align:center;"<br />data-ad-layout="in-article"<br />data-ad-format="fluid"<br />data-ad-client="ca-pub-4552716111294309"<br />data-ad-slot="8990094815"></ins><script>(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});</script><br />--><br /></iframe></p>
Kelima pahami menulis tidak memiliki tujuan untuk menyaingi, ketika seseorang memutuskan untuk menjadi penulis maka tentu perlu untuk berhenti membandingkan tulisan sendiri dengan tulisan orang lain. Karena esensi dari menulis adalah untuk berkarya bukan menyaingi.
Baca Juga: Siap-siap! 3 Shio Bakal Terima Berkah di Awal Bulan Maret 2023, Karir Melejit Hoki Selangit!
Itulah beberapa hal yang tsana bagikan untuk kamu yang ingin mulai untuk menulis. Jadi hal manakah yang akan kamu lakukan terlebih dahulu?***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang