Apa Itu Kanker Serviks? Wanita Muda Wajib Tahu, Yuk Kenali Penyakit Ini dan Bagaimana Bahayanya

22 Februari 2023, 17:37 WIB
Ilustrasi, Kanker serviks adalah kanker yang terjadi atas pertubuhan abnormal sel pada serviks atau leher rahim /Alodokter

JURNAL SOREANG - Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim.

Kanker ini umumnya berkembang perlahan dan baru menunjukkan gejala ketika sudah memasuki stadium lanjut.

Oleh sebab itu, penting untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini sebelum timbul komplikasi serius.

 

 

Serviks atau leher rahim adalah bagian rahim yang terhubung ke vagina.

Baca Juga: Waduh! Siswi SMA 1 Ciwidey Diduga Alami Bullying, Dipukul dan Didorong, Bagaimana Mengatasi Hal Ini?

Fungsinya adalah untuk memproduksi lendir yang membantu menyalurkan sperma dari vagina ke rahim saat berhubungan seksual.

Serviks juga berfungsi melindungi rahim dari bakteri dan benda asing dari luar.

Kanker ini terjadi saat ada sel-sel di leher rahim alias serviks yang tidak normal, dan berkembang terus dengan tidak terkendali.

Sel-sel abnormal ini dapat berkembang dengan cepat, sehingga mengakibatkan tumbuhnya tumor pada serviks.

Tumor yang ganas ini kemudian akan berkembang dan menjadi penyebab kanker serviks.

Baca Juga: Doni Salmanan Divonis 8 Tahun, Hasil Banding Di Pengadilan Tinggi Harta Disita bagi Negara, Diapakan Nantinya?

Kanker serviks telah menjadi salah satu jenis kanker yang paling banyak menelan korban pada wanita di seluruh penjuru dunia.

Menurut data Kementerian Kesehatan RI, setidaknya dilaporkan ada 15.000 kasus kanker serviks setiap tahunnya yang terjadi di Indonesia.

Namun sayangnya, deteksi dini seperti dengan tes pap smear rutin masih belum menjadi perhatian umum. Apalagi kanker serviks ini juga tidak akan menunjukkan gejala pada tahap awal.

Gejala baru muncul saat kanker sudah mulai menyebar dan memasuki tahap stadium lanjut. Dalam banyak kasus, kanker serviks ini juga berkaitan erat dengan infeksi menular seksual (IMS).

Baca Juga: Hasil Pertandingan Persija Jakarta vs Barito Putera Menang, Macan Kemayoran Berhasil Menggeser Persib Bandung

Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah salah satu jenis kanker yang paling sering terjadi pada wanita.

Berdasarkan penelitian pada tahun 2020, ada lebih dari 600.000 kasus kanker serviks dengan 342.000 kematian di seluruh dunia.

Di Indonesia, kanker serviks menempati peringkat kedua setelah kanker payudara sebagai jenis kanker yang paling banyak terjadi dari seluruh kasus kanker pada tahun 2020. Tercatat ada lebih dari 36.000 kasus dan 21.000 kematian akibat kanker ini.

Kanker serviks disebabkan oleh Human papillomavirus (HPV). Infeksi virus ini cenderung meningkat pada orang yang melakukan hubungan seksual dengan banyak pasangan.

Baca Juga: 5 Karakter Zodiak Virgo Girl, Salah Satunya Gampang Suka tapi Nggak Gampang Cinta, Kamu Termasuk?

Perilaku seksual yang berisiko tinggi, seperti seks tanpa kondom atau berbagi mainan seks (sex toys) yang tidak dicuci terlebih dahulu membuat seseorang rentan mengidap kanker serviks.

Selain itu, wanita yang tidak pernah mendapatkan vaksin (imunisasi) HPV jelas memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi HPV yang bisa jadi penyebab kanker serviks.

Jenis Kanker Serviks

Kanker serviks terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

- Karsinoma sel skuamosa (KSS)

Karsinoma sel skuamosa adalah jenis kanker serviks yang paling sering terjadi. KSS bermula di sel skuamosa serviks, yaitu sel yang melapisi bagian luar leher rahim.

- Adenokarsinoma

Adenokarsinoma adalah jenis kanker serviks yang bermula di sel kelenjar pada saluran leher rahim.

Baca Juga: Stomach Cancer: Kanker Lambung, Penyakit Mematikan yang Jarang Disadari oleh Banyak Orang

Meski ini jarang terjadi, kedua jenis kanker serviks di atas dapat terjadi secara bersamaan.

Kanker serviks juga bisa terjadi pada sel leher rahim selain sel skuamosa atau sel kelenjar, namun hal ini sangat jarang terjadi.

Risiko Kanker Serviks

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan seorang wanita terkena kanker serviks, antara lain:

- Faktor keturunan.
- Usia, terutama pada wanita yang berusia 40 tahun ke atas.
- Merokok.
- Kurangnya konsumsi buah dan sayur.
- Berat badan berlebih (obesitas).
- Penggunaan kontrasepsi minum (pil KB) dalam jangka panjang.
- Frekuensi hamil dan melahirkan.
- Hamil atau melahirkan di usia yang sangat muda.
- Kondisi medis tertentu, seperti infeksi klamidia.
- Konsumsi obat-obatan tertentu.

Baca Juga: Akhir Februari Penuh Cuan! 7 Jajaran Shio Ini Diprediksi Dapat Uang Kaget Loh, Bersiap Jadi Miliader!

Gejala Kanker Serviks

Gejala baru akan muncul saat tumor sudah tumbuh. Tumor ini kemudian dapat mendorong organ di sekitar dan mengganggu sel-sel sehat. Nah, berikut ini gejala kanker serviks yang perlu diwaspadai:

- Perdarahan yang tidak wajar dari Miss V.
- Siklus menstruasi jadi tidak teratur.
- Nyeri pada panggul (di perut bagian bawah).
- Nyeri saat berhubungan seks atau berhubungan seks.
- Nyeri di pinggang (punggung bawah) atau kaki.
- Badan lemas dan mudah lelah.
- Berat badan menurun, padahal tidak sedang diet.
- Kehilangan nafsu makan.
- Cairan Miss V yang tidak normal, seperti berbau menyengat atau disertai darah.
- Salah satu kaki membengkak.

Angka Harapan Hidup

Angka harapan hidup pada penderita kanker serviks tergantung pada stadium yang dialaminya.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilihlah Karya Seni yang Disukai dan Ungkap Maknanya yang Berharga untuk Hidup Anda!

Angka ini merupakan gambaran persentase penderita yang masih hidup 5 tahun setelah didiagnosis menderita kanker serviks.

Sebagai contoh, angka harapan hidup 80% berarti 80 dari 100 penderita bertahan hidup hingga 5 tahun atau lebih setelah terdiagnosis kanker serviks.

Berikut adalah angka harapan hidup pada penderita kanker serviks berdasarkan stadium yang dialami:

- Stadium 1: 90% atau lebih
- Stadium 2: 60–80%
- Stadium 3: 50%
- Stadium 4: ≤30%

Baca Juga: Detail Tersembunyi di Balik Logo Produsen Es Krim yang Belum Pernah Anda Perhatikan, Apa Ya?

Pengobatan serta Pencegahan Kanker Serviks

Pengobatan kanker serviks tergantung pada stadium kanker yang dialami oleh pasien dan kondisi kesehatannya.

Tindakan yang dilakukan dokter meliputi kemoterapi, radioterapi, bedah, atau kombinasi dari ketiganya.

Peluang penderita kanker serviks untuk sembuh akan lebih besar jika kondisi ini terdeteksi sejak dini.

Oleh sebab itu, setiap wanita disarankan untuk menjalani skrining kanker serviks secara berkala sejak usia 21 tahun atau sejak menikah.

Baca Juga: Hasil Pertandingan Persija vs Barito Putera, Macan Kemayoran Geser Persib Bandung ? Ternyata ini Hasilnya

Selain itu, pencegahan infeksi HPV yang dapat memicu kanker ini juga dapat dilakukan dengan menjalani vaksinasi kanker serviks sejak usia 10 tahun.***

Editor: Rustandi

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler