JURNAL SOREANG: Tentu setiap pekerjaan pasti memiliki sebuah resiko bagi pekerjanya. Ada yang beresiko salah dalam membuat narasi, salah dalam menempatkan barang, beresiko pada mata, tangan, kaki, dan masih banyak hal-hal lain yang bahkan dapat memiliki resiko kepada nyawa.
Selain resiko-resiko tersebut, maka dari pekerjaan dapat menimbulkan sebuah penyakit yang cukup serius jika tidak langsung ditangani.
Penyakit-penyakit akibat kerja ini jika diabaikan, maka akan menyebabkan nyawa menjadi terancam. Hal itu menjadi penting untuk mengetahui penyakit-penyakit akibat kerja.
Baca Juga: Hati-Hati Lemak di Perut Buncit Ternyata dapat Meningkatkan Risiko Asma, Simak Penjelasan Ahli
Penyakit akibat kerja sendiri merupakan sebuah gangguan kesehatan yang dialami oleh seseorang yang dimana diakibatkan oleh adanya rutinitas saat bekerja.
Hal itu juga ada karena adanya paparan zat tertentu saat bekerja. Maka demi keselamatan kerja perlu untuk menyadari, mengenali, serta periksakan ke dokter jika merasakan gejala-gejala seperti penyakit berikut ini:
1. Dermatitis kontak
Dermatitis kontak dapat terjadi pada seseorang yang sering terpapar oleh zat kimia, pestisida, bahan pengawet, parfum, nikel, pewarna rambut, sampai kepada perhiasan yang dapat memberikan efek iritasi pada kulit dan menimbulkan juga reaksi alergi.
Penyakit ini ditandai dengan ruam merah yang gatal, kering, dan bersisik. Pada kulit bisa terasa mengeras, lalu pecah-pecah dan juga merasa nyeri saat disentuh.
Untuk pekerja yang mengalami hal ini maka dapat diatasi dengan memakai pelindung saat kerja misalnya sarung tangan karet.
2. Penyakit paru kronis
Untuk pekerja ditempat tambang serta batu bara, pabrik tekstil, bahan bangunan,bengkel, atau juga pengelas beresiko terhadap penyakit paru kronis.
Contoh dari penyakit ini yaitu absbestosis yang memiliki keluhan sesak pada nafas, batuk kronis, serta nyeri dada.
Penderita paru kronis akan dapat tetap mengalami keluhan pada penyakit ini. Hal ini dikarenakan kerusakan pada paru-paru sudah menetap. Sehingga gejalanya akan terus-terusan ada. Untuk solusi dari hal tersebut maka penderita perlu memeriksakan ke dokter secara rutin.
3. Asma
Pekerja yang sering terpapar oleh asap kimia, gas, dan debu rentan mengalami asma. Keluhan akan masalah ini akan timbul jika seorang pekerja tidak memakai alat pelindung kerja.
Untuk gejalanya sendiri yaitu sesak napas serta batuk. Untuk pekerja tekstil, penata rambut, tukang kayu, serta tukang las berpotensi mengalami asma.
Tingkat keparahan pada asma tergantung pada berapa lama pemicunya. Namun gejala sendiri akan lebih cepat disembukan jika dapat diagnosis dari dokter cepat juga.
Baca Juga: Mitos Penggunaan Inhaler yang Neredar di Masyarakat Untuk Penderita Asma
4. CTS(Carpa, Tunnel, Syndrome)
CTS ini memiliki kerentanan untuk pekerja yang memakai gerakan tangan yang sama secara berulang-ulang.
CTS ini rentan dialami oleh pekerja kantoran yang sering mengetik, mengemas barang, pekerja bangunan, serta juga penjahit.
CTS ditandai dengan mati rasa atau kelemahan pada tangan dan kesemutan. Cara mengatasi keluhan ini adalah bisa dengan mengonsumsi obat pereda yeri atau mengompres tangan dengan es.
Setiap pekerja tentu memiliki resiko kesehatan dan salah satu cara agar tidak mengalami penyakit akibat kerja ini maka bisa dengan memakai alat pelindung kerja, beristirahat cukup, serta rutin memeriksakannya ke dokter. ***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang