Khawatir Terkena Diabetes Karena Turunan? Lakukan 5 Tips Ini untuk Mencegahnya

27 September 2022, 14:50 WIB
ilustrasi Khawatir Terkena Diabetes Karena Turunan? Lakukan 5 Tips Ini untuk Mencegahnya / Unsplash/ Myriam Zilles /

JURNAL SOREANG - Bagi anak yang mempunyai orangtua dengan riwayat diabetes tentu punya kekhawatiran sendiri.

Pasalnya pandangan umum kerap mengkaitkan diabetes sebagai sesuatu yang diturunkan, dimana ketika orangtua menderita diabetes, anak-anaknya pun punya risiko untuk mengalami hal serupa.

Secara umum diabetes adalah kondisi kesehatan dimana tubuh biasanya menjadi urang responsif terhadap hormon insulin yang bertanggung jawab untuk membawa glukosa ke organ yang berbeda sehingga memberi mereka energi untuk melakukan fungsi yang berbeda. Hasilnya?

Baca Juga: Blunder dan Main Lawak Hadapi Jerman, Harry Maguire Benamkan Posisi Inggris di Juru Kunci UEFA Nations League

Dengan semua glukosa yang tidak digunakan masih tersisa dalam aliran darah, kadar gula darah dapat memuncak, yang menyebabkan beberapa komplikasi kesehatan seperti obesitas dan penyakit jantung.

Dalam beberapa kasus, itu juga terjadi karena tidak ada / penurunan produksi insulin sebagai akibat dari sistem kekebalan tubuh Anda salah mengira sel beta Anda sendiri yang sehat dan memproduksi insulin sebagai penjajah asing dan menyerang mereka.

Penyebab
Gaya hidup yang buruk dan kebiasaan makan bisa menjadi alasan di balik kekacauan ini.

Baca Juga: Statistik Performa Timnas Italia di UEFA Nations League, Kebangkitan Pasca Gagal Lolos ke Piala Dunia 2022

Namun, menurut American Diabetes Association, genetika Anda juga memiliki peran dalam membuat Anda lebih rentan terkena diabetes.

"Ada penelitian keluarga yang menunjukkan bahwa kerabat tingkat pertama dari individu dengan diabetes sekitar tiga kali lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit daripada mereka yang tidak memiliki riwayat keluarga yang positif," jelas dr Jugal Gada, ahli endokrinologi, Rumah Sakit Bhatia, Mumbai dikutip dari Healhshots.

"Meskipun demikian, ini tidak berarti bahwa jika ibu atau ayah Anda menderita (atau menderita) diabetes, Anda pasti akan mengembangkannya. Sebaliknya, itu berarti Anda memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkannya," ungkapnya.

Baca Juga: Jangan Keliru! Pahami Inilah Perbedaan Rematik dan Osteoporosis yang Sering Tidak Disadari

Cara pencegahan
Ketika seseorang mempunyai orangtua dengan riwayat diabetes, dr bersama dengan Pooja Thacker, kepala ahli gizi, Rumah Sakit Bhatia, Mumbai berbagi beberapa saran:

1. Perhatikan asupan makanan
"Hindari atau batasi asupan makanan olahan dan bertepung seperti maida, rava, roti putih, kentang, dan umbi-umbian lainnya, makanan olahan dan daging, makanan yang digoreng, permen," kata Dr. Gada.

"Gunakan lemak trans seperti margarin, dalda/vanaspathi dan batasi penggunaan garam meja dan konsumsi alkohol," tambahnya.

Baca Juga: Statistik Performa Timnas Prancis di UEFA Nations League, Masih Terbukti Sangat Bergantung pada Kylian Mbappe

Dia juga menyarankan untuk memasukkan makanan berserat tinggi (biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan semua sayuran hijau) dalam makanan Anda dan mengatakan bahwa makan salad sayuran dengan makan siang dan makan malam cukup efektif.

Menekankan pentingnya kontrol porsi saat makan dan membuat pilihan makanan sehat, ia mengimbau masyarakat untuk membaca label makanan dan memilih makanan yang rendah lemak, garam, dan gula.

2. Rajin mengukur lingkar pinggang
Thacker memperingatkan bahwa kelebihan lemak tubuh, terutama, jika disimpan di sekitar perut, dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap hormon insulin. Hal ini dapat menyebabkan diabetes tipe-2.

Baca Juga: Hormon Bahagia Disebut Menjadi Salah Satu Tersangka Penyebab Diabetes, Kok Bisa?

Jadi, dia menyarankan Anda untuk memeriksa berat badan dan lingkar pinggang Anda dan memastikannya termasuk dalam parameter yang disarankan hingga 40 inci untuk pria dan kurang dari 35 inci untuk wanita.

3. Aktif secara fisik
Ketidakaktifan fisik meningkatkan risiko diabetes menurut Thacker. Dan aktivitas fisik moderat pada sebagian besar hari dalam seminggu membantu mengelola berat badan, mengurangi kadar glukosa darah, dan meningkatkan tekanan darah dan kolesterol juga.

4. Kelola stres
Menurut Thacker, stres memicu pelepasan beberapa hormon seperti kortisol yang meningkatkan gula darah.

Baca Juga: Pernah Merasakan Seperti Sakit Perut dan Merasa Buncit Tiba-tiba! Jangan Sepelekan Begini Penjelasam Medisnya

Meditasi mindfulness meningkatkan kemampuan untuk mengatasi stres dan dapat menjaga kadar gula darah tetap terkendali.

5. Lakukan tes darah secara berkala
Dr. Gada merekomendasikan untuk mengawasi kadar gula darah Anda, glukosa plasma puasa, dan hemoglobin terglikasi (Hba1c) melalui tes darah rutin, untuk mendapatkan gambaran tentang apakah Anda berada di jalur yang benar dengan kebiasaan gaya hidup Anda atau tidak.

Dengan beberapa tindakan pencegahan sederhana dapat membantu Anda melangkah jauh dalam mencegah diabetes.***

Editor: Caca Kartiwa

Tags

Terkini

Terpopuler