JURNAL SOREANG - Belakangan peretas atau hacker yang menamakan diri Bjorka mencuri perhatian.
Pasalnya hacker Bjorka mengklaim telah bocorkan data masyarakat Indonesia hingga ada yang mencapai 1,3 miliar data.
Dari Indihome, registrasi SIM Card, hingga data Pemilu di klaim telah dibocorkan hacker Bjorka.
Tak sampai disana, Bjorka juga melakukan doxing dan pembocoran data beberapa pejabat publik Indonesia mulai dari Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, hingga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan.
Selain itu nama Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, juga jadi sasaran Bjorka.
Dikutip dari laman PMJ News, Menkopolhukan mengklaim bahwa sejauh ini tidak ada rahasia data negara yang bocor akibat ulah hacker Bjorka.
“Publik atau masyarakat harus tenang karena sebenarnya sampai detik ini itu belum ada rahasia negara yang bocor,” ujar Mahfud.
Lebih lanjut Mahfud menyebut motif yang dilakukan oleh Bjorka bisa bermacam-macam mulai dari politik hingga murni jual beli.
“Motifnya kan ternyata juga gado-gado. Ada yang motif politik, motif ekonomi, motif jual beli dan sebagainya. Sehingga juga ya motif-motif kayak gitu itu sebenarnya tidak ada yang terlalu membahayakan,” paparnya.
Lebih lanjut Mahfud menyatakan akan serius untuk menangani masalah ini.
Tim khusus bentukan Presiden Joko Widodo yang terdiri dari Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN), Kominfo, Polri, dan Badan Intelijen Negara (BIN) akan menangani dengan serius masalah peratasan yang dilakukan, salah satunya, oleh hacker Bjorka.
Sejauh ini masih belum di dapat kejelasan siapa sosok dibalik Bjorka.
Setelah seorang pemuda di Cirebon, kabar terbaru menyebut seorang pemuda lain di Madiun di amankan karena di duga sebagai sosok di balik hacker Bjorka.***