JURNAL SOREANG - Rasa sakit saat melakukan hubungan intim bukan hanya terjadi pada istri saja, tetapi rasa nyeri juga bisa terjadi kepada beberapa suami terutama pada saat ejakulasi.
Ejakulasi yang menyakitkan tersebut akan mempengaruhi kinerja dan kenikmatan ketika melakukan hubungan intim.
Hal tersebut mungkin saja bisa membuat suami tidak mau untuk melakukan penetrasi ketika hubungan intim dengan istri.
Baca Juga: Simak! Lirik Lagu Kpop Trouble by TWICE Beserta Terjemahannya, Udah Denger?
Bahkan tidak menutup kemungkinan, jika tidak dilakukan penangan maka dapat membuat renggang hubungan pasangan suami istri.
Rasa nyeri dapat terjadi selama atau setelah ejakulasi dan mungkin terletak di Mr P, kandung kemih, atau rektum.
Gejala ejakulasi yang menyakitkan itu akan berbeda untuk setiap pria, dan mungkin dapat berubah seiring berjalanya waktu.
Beberapa pria hanya mengalami gejala sakit ejakulasi setelah melakukan hubungan intim dengan pasangan, tetapi tidak saat mereka melakukan masturbasi.
Rasa sakit dapat berlangsung hanya beberapa menit, atau hingga 24 jam setelah ejakulasi. Ini bisa ringan atau sangat intens.
Penyebab terjadi nyeri ejakulasi itu bisa dari berbagai kondisi, Pada kebanyakan pria, nyeri saat ejakulasi disebabkan oleh kondisi medis.
Tetapi terkadang, dokter tidak dapat menemukan penyebab medisnya. Ketika ini terjadi, beberapa pria mungkin memerlukan dukungan dalam bentuk psikoterapi untuk mengelola kondisi mereka.
Baca Juga: Penelitian di Amerika : Aroma Pai Labu Membantu Kehidupan Seksual Pria dan Wanita
Ejakulasi yang menyakitkan mungkin saja bisa terjadi karena pria memiliki masalah prostat.
Sebagian besar literatur medis tentang ejakulasi yang menyakitkan berfokus pada masalah dengan prostat. Prostatitis adalah salah satu penyebab umum.
Pria dengan prostatitis mengalami pembengkakan dan peradangan pada prostat.
Pembengkakan ini sering disebabkan oleh infeksi prostat. Prostatitis juga dapat disebabkan oleh masalah lain, seperti kerusakan saraf atau infeksi saluran kemih (ISK) yang merusak prostat.
Pria dengan diabetes lebih mungkin mengalami kerusakan saraf yang menyebabkan prostatitis.
Baca Juga: Fakta atau Mitos Soal Hajar Jahanam yang Dianggap Obat Antiloyo bagi Suami, Ini Penjelasannya
Suatu kondisi yang disebut benign prostatic hyperplasia (BPH), yang menyebabkan prostat membesar, juga dapat mempengaruhi ejakulasi. Pria dengan BPH juga mungkin mengalami nyeri atau sulit buang air kecil atau sering ingin buang air kecil.
Masalah prostat lainnya, termasuk operasi pada prostat dan kanker prostat , juga dapat menyebabkan ejakulasi yang menyakitkan.
Beberapa obat dapat menyebabkan ejakulasi yang menyakitkan. Antidepresan dapat menyebabkan berbagai masalah seksual, termasuk perubahan libido, disfungsi ereksi (DE), dan ejakulasi yang menyakitkan.
Berikut adalah masalah yang ada menyebabkan ejakulasi terasa nyeri.
Baca Juga: 5 Manfaat Hubungan Intim Pagi Hari, Ternyata Didukung Penjelasan Ilmu Pengetahuan! Berikut Daftarnya
- Masalah hubungan dan emosiona
Depresi , kecemasan , dan stres secara radikal dapat mengubah kehidupan seks pria. Demikian juga, masalah dalam suatu hubungan dapat bermanifestasi sebagai gejala fisik, termasuk ejakulasi yang menyakitkan.
Pria yang tidak mengalami rasa sakit saat masturbasi mungkin mengalami ejakulasi yang menyakitkan karena masalah emosional atau hubungan.
- Masalah vesikula seminalis
Vesikula seminalis adalah kelenjar tempat sperma bercampur dengan cairan lain untuk membuat air mani. Masalah dengan kelenjar ini, dapat membuat ejakulasi terasa menyakitkan.
- Prosedur panggul
Prosedur pada alat kelamin atau di panggul, termasuk radiasi panggul, dapat merusak prostat dan bagian tubuh lain yang berperan dalam ejakulasi. Kerusakan ini bisa membuat ejakulasi terasa menyakitkan.
- Infeksi seksual menular
Berbagai macam infeksi menular seksual (IMS) dapat membuat ejakulasi menjadi menyakitkan.
Pria mungkin merasakan sensasi terbakar saat ejakulasi, buang air kecil, atau keduanya. Klamidia dan trikomoniasis adalah penyebab umum.
- Sistem saraf
Gangguan yang mempengaruhi sistem saraf, seperti diabetes, dapat merusak saraf yang berhubungan dengan orgasme dan ejakulasi.
Beberapa cedera fisik juga dapat membahayakan saraf. Pria dengan cedera tulang belakang mungkin mengalami berbagai sensasi yang tidak biasa selama ejakulasi.***