Harus Waspada! 5 Tanda Kehamilan Berisiko Tinggi yang Dapat Mengganggu Kesehatan Bayi Dalam Rahim Ibu

6 September 2022, 16:15 WIB
Ilustrasi ibu hamil, Harus Waspada! 5 Tanda Kehamilan Berisiko Tinggi yang Dapat Mengganggu Kesehatan Bayi Dalam Rahim Ibu /valeria_aksakova

JURNAL SOREANG - Kehamilan adalah salah satu bagian terpenting dari kehidupan seorang istri, selain itu hamil juga menjadi hal paling ditunggu oleh setiap pasangan suami istri.

Hamil adalah anugerah jika semuanya dalam keadaan normal, tetapi mungkin bisa menjadi masalah jika ada tanda-tanda kehamilan berisiko tinggi namun seorang ibu tidak menyadarinya.

Tanda-tanda umum kehamil yang berisiko tinggi yang tidak boleh dilewatkan oleh seorang ibu seperti terjadi perdarahan, bercak atau nyeri yang mengganggu. dan jika keadaan semakin buruk segera hubungi dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca Juga: Daftar Skuad PSG untuk Liga Champions Eropa 2022-2023, Tidak Ada Nama Mauro Icardi dan Malah Bawa 5 Kiper

Tetapi seringkali, ada tanda-tanda tertentu, yang bila terlewatkan, dapat menyebabkan kehamilan berisiko tinggi. 

Jangan lupa bahwa jika terjadi kehamilan berisiko tinggi, Anda atau bayi mungkin berisiko mengalami masalah kesehatan sebelum, selama, atau setelah melahirkan. Jadi, diperlukan pengawasan atau perawatan khusus. 

Berikut adalah tanda-tanda kehamilan berisiko tinggi.

Baca Juga: Begini yang Dirasakan Wanita Jika Jarang Berhubungan Intim, Jadi Jangan Disepelekan

  1. Pertambahan berat badan yang berlebihan

Selalu ada penambahan berat badan yang berhubungan dengan kehamilan . Tetapi jika berat badan meningkat lebih dari satu kilogram dalam 15 hari, itu adalah tanda awal masalah.

Pemantauan tekanan darah bersama dengan pemindaian pertumbuhan bayi secara teratur, sangat penting untuk mengetahui masalah yang akan timbul dan jika ada masalah maka akan cepat teratasi.

  1. Kadar gula darah tinggi 

Untuk seorang ibu kadar gula darah tinggi tidak akan menimbulkan gejala apapun kecuali jika sudah benar-benar tinggi.

Baca Juga: Daftar Skuad PSG untuk Liga Champions Eropa 2022-2023, Tidak Ada Nama Mauro Icardi dan Malah Bawa 5 Kiper

Tetapi untuk bayi yang belum lahir, bahkan sedikit gangguan pada kadar gula darah Anda dapat menyebabkan kelainan pada bayi yang sedang tumbuh. 

Oleh karena itu, selalu disarankan untuk melakukan tes darah untuk HbA1c dan tes toleransi glukosa selama kehamilan. 

Kontrol gula darah sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang akan dilahirkan.

Baca Juga: Penting Diketahui! 4 Penyebab Gusi Bengkak, Nomor 1 Seringkali Diabaikan, Ini Daftarnya

  1. Gatal pada telapak tangan, telapak kaki atau seluruh tubuh 

Tanda ini sering sekali diabaikan oleh sebagian besar wanita.

Tapi sebenarnya itu adalah sinyal penting dari patologi hati yang mendasari pada ibu, yang benar-benar bisa saja mengancam kehidupan bayi yang sedang tumbuh. 

Itu sebabnya tes darah untuk asam empedu dan tes fungsi hati menjadi penting dilakukan untuk mengetahui kondisi ibu, dan juga untuk bisa melakukan pencegahan.

  1. Gerakan bayi berkurang 

Sebagian besar sulit bagi wanita untuk menghitung gerakan bayi didalam perutnya dan mereka cenderung hanya mengetahui ketika ada gerakan saja.

Baca Juga: Puaskan Istri dalam Hubungan Intim Tidak Perlu Obat Kuat, Berikut Rahasianya dari dr Zaidul Akbar

Namun pada kenyataannya, lebih tepat untuk tetap memeriksa jumlah tendangan setelah setiap makan. 

Jika ada 4 tendangan atau lebih dalam satu jam setelah makan, itu pertanda baik. Ini juga membantu dalam mencegah kecelakaan dengan deteksi dini dan intervensi.

  1. Keputihan 

Sedikit keputihan tanpa bau atau gatal adalah hal yang biasa terjadi pada kehamilan. Namun jika keputihan berlebihan dan disertai bau busuk atau gatal-gatal, maka perlu segera ditangani. 

Jika obat-obatan tidak diminum sedini mungkin, dapat menyebabkan infeksi menyebar di rahim juga.

Baca Juga: Inilah 5 Alasan Utama Mengapa Lemak Visceral Penyebab Perut Buncit Sangat Berbahaya Bagi Tubuh Menurut Medis!

Semua tanda dan gejala ini, bila terdeteksi sedini mungkin, dapat diobati sebelum terjadi kerusakan permanen atau komplikasi besar.***

Editor: Yoga Mulyana

Sumber: healthshots.com

Tags

Terkini

Terpopuler