JURNAL SOREANG - Oksitosin dikenal sebagai hormon cinta, yang dilepaskan setelah mencapai orgasme bersama dengan hormon prolaktin.
Hubungan Intim juga mengurangi hormon stres kortisol. Itu sebabnya banyak pasangan yang merasa mengantuk setelah bercinta.
Bagi pasangan yang berkomitmen atau pasangan yang sudah menikah, bercinta adalah aktivitas Bercinta yang tidak hanya berfungsi untuk menjalin keintiman fisik tetapi juga emosional.
Banyak ahli yang meneliti kaitan antara Hubungan Intim dan tidur, yang masing-masing memiliki peran dalam kehidupan manusia.
Tidur sangat penting untuk pemulihan. Oleh karena itu orang dewasa membutuhkan istirahat yang cukup dengan tidur nyenyak minimal 7-9 jam setiap malam.
Seperti halnya tidur, fungsi Bercinta yang sehat pada pria dan wanita didorong oleh libido, gairah, orgasme, dan resolusi.
Keduanya, fungsi Bercinta dan tidur ternyata saling mempengaruhi.
Seperti dikutip Jurnal Soreang dari Sleep Foundation, penelitian menemukan bahwa tidur malam dapat memengaruhi Hubungan Intim.
Baca Juga: Tubuh Mampu Mengalami 8 Jenis Orgasme Saat Hubungan Intim, Inilah Cara Menikmati Semuanya
Kurang tidur dikaitkan dengan berkurangnya hasrat dan gairah Bercinta pada wanita.
Akibat insomnia, salah satunya berisiko mengalami disfungsi Bercinta. Kurang tidur dan gangguan tidur juga berhubungan dengan risiko disfungsi ereksi pada pria.
Selain itu, kurang tidur juga menyebabkan masalah emosional dan hubungan yang dapat menghambat kesehatan Bercinta pada pasangan.
Misalnya, kurang tidur dapat memicu konflik dengan pasangan, stres, berkurangnya keintiman, dan kehidupan Hubungan Intim yang kurang memuaskan.
Baca Juga: Sulit Mencapai Orgasme Bersamaan, Coba 5 Cara Ini Saat Berhubungan Intim
Sebaliknya, kehidupan Hubungan Intim yang sehat dapat memudahkan seseorang untuk mendapatkan tidur yang berkualitas.
Ini juga salah satu jawaban kenapa ngantuk setelah pasangan bercinta dan mencapai kepuasan.
Setelah orgasme, tubuh melepaskan hormon oksitosin dan prolaktin. Kedua hormon ini menimbulkan perasaan senang dan rileks.
Hubungan Intim juga mengurangi kadar hormon kortisol, yang berhubungan dengan stres.
Penelitian menunjukkan bahwa perubahan hormonal setelah Berhubungan Intim dapat menyebabkan kantuk dan membuat Anda lebih mudah tertidur.
Efek ini juga dialami saat melakukan aktivitas Bercinta solo atau masturbasi.
Sekitar 50 persen pria dan wanita mengatakan bahwa orgasme dari masturbasi membantu mereka tertidur dan meningkatkan kualitas tidur mereka.
Berhubungan Intim dengan pasangan, selain meningkatkan respons hormonal, juga meningkatkan kedekatan dan keintiman.
Penelitian yang dilakukan pada pasangan heteroseksual, pria mengalami respon hormonal yang lebih besar dibandingkan wanita.
Ini juga menjawab pertanyaan mengapa pria tertidur lebih cepat setelah Berhubungan Intim.
Namun, ketika kedua orang mencapai orgasme saat Berhubungan Intim, perbedaan kantuk tidak lagi signifikan secara statistik. ***