BANDUNG HITS - Kenyamanan hubungan intim akan terganggu ketika Mr P, mengidap penyakit tertentu.
Hal tersebut sering dikeluhkan pasangan suami Istri (Pasutri), ketika alat vital mengalami gangguan.
Gangguan hubungan intim akan dirasakan tidak nyaman saat serangan penyakit terasa Pasutri.
Baca Juga: Dibintangi Joy Red Velvet, Inilah Daftar Pemain Drama Korea Once Upon A Small Town
Beberapa faktor bisa ditimbulkan karena penyakit yang dirasakan oleh alat vital pasutri.
Banyak jenis penyakit yang dapat mempengaruhi hubungan intim terganggu, diantaranya penyakit priapimus.
Dikutip dari MedicineNet.com, gangguan pada Mr P dan testis dapat mempengaruhi hubungan intim serta kesuburan suami.
Priapimus adalah kondisi ketika seorang suami mengalami ereksi yang tahan lama, namun menyakitkan.
Ereksi bisa berlangsung selama empat jam atau lebih, dan bukan karena rangsangan saat bercinta.
Priapimus termasuk kondisi darurat medis. Bila tidak segera ditangani, gangguan ereksi ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada Mr P.
Priapimus memang tidak umum terjadi, kondisi ini lebih sering menyerang laki-laki yang mengalami:
Sickle cell anemia (anemia bulan sabit), tumor dan infeksi pada organ panggul, leukemia, trauma pada organ genital atau saraf tulang belakang serta pengguna obat-obatan terlarang.
Selain itu pada pria yang sering mengonsumsi obat-obatan untuk mengobati anaphrodisia, obat-obatan anticemas atau depresi seperti trazodone HCl atau chlorpomazine, antikoagulan, alkohol dan adiktif diprediksi mudah teridap resiko priapimus.
Baca Juga: Tertangkap! Puluhan Penimbun dan Pengoplos BBM Bersubsidi Diringkus Polda Jateng
Penyebab lainnya yang juga turut dapat menyebabkan priapimus adalah luka, cedera pada tulang belakang, gigitan hewan seperti, laba-laba, sengatan kalajengking, keracunan karbon monoksida, penyakit yang berhubungan dengan sistem saraf, dan metabolisme dan trombosis.
Priapimus ini bisa kambuh hingga berkali-kali dan berlangsung lama.
Ketika penyakit ini muncul yang terjadi adalah ereksi berulang terus-menerus, kondisi ini menyebabkan penis menjadi nyeri.
Kondisi pada priapimus ini biasanya berlangsung hingga beberapa jam, bahkan bisa beberapa hari.
Untuk priapimus yang belum terlalu berat, penanganan awalnya dapat dengan minum air yang banyak dan sering buang air kecil.
Ketika penis mulai kaku, sebagai isyarat kambuhnya penyakit ini, dapat diatasi dengan kebiasaan mandi dengan air panas dan rutin berolahraga.
Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Istri saat Suami Mengalami Disfungsi Ereksi dalam Hubungan Intim?
Namun, apabila gejala priapimus berlangsung dengan ereksi lebih dari 4 jam, maka diperlukan penanganan khusus.
Mulai dari terapi dengan obat-obatan seperti pemberian obat fenilefrin untuk menyempitkan pembuluh darah yang membawa darah ke Mr P melalui penyuntikan langsung pada Mr P.
Selain itu, dibantu dengan prosedur pengeluaran darah dari Mr P menggunakan sebuah jarum kecil.
Kemudian alat penyuntik untuk mengeluarkan darah dengan kandungan oksigen yang rendah dari Mr P agar mengurangi rasa sakit dan menghentikan ereksi.
Apabila tidak berhasil, dapat dilakukan operasi untuk mengubah rute aliran darah pada Mr P agar dapat kembali normal.***