JURNAL SOREANG - Organ intim pria atau Mr P dapat menjadi keras atau mengalami ereksi di waktu tertentu.
Hal itu disebabkan oleh berbagai faktor atau alasan.
Dikutip dari laman resmi medicalnewstoday.com, ereksi adalah produk dari fungsi tubuh pria yang sehat.
Ereksi berguna ketika seorang pria ingin berhubungan intim.
Pria mengalami ereksi sejak masih dalam usia muda dan itu merupakan hal yang normal.
Ereksi dapat terjadi beberapa kali sehari bagi kebanyakan pria.
Sebuah studi tahun 2013 menemukan bahwa panjang rata-rata Mr P saat ereksi adalah 5,6 inci.
Di masa dewasa, ereksi dapat terjadi ketika seorang pria terangsang secara seksual atau karena alasan lain.
Testosteron sangat berperan penting dalam fungsi ereksi.
Dalam ereksi, sejumlah kecil darah mengalir ke Mr P.
Baca Juga: 4 Mitos Mengenai Kemandulan pada Pria yang Masih Dipercaya
Bersama dengan hormon, otot, dan saraf, aloran darah tersebut membuat Mr P menjadi keras.
Berikut ini adalah berbagai jenis ereksi berserta penyebabnya:
1. Refleksogenik
Ereksi yang terjadi sebagai respons terhadap sentuhan.
Baca Juga: 4 Mitos Mengenai Kemandulan pada Pria yang Masih Dipercaya
2. Psikogenik
Ereksi yang terjadi sebagai respons terhadap pikiran atau fantasi seksual.
3. Nokturnal
Ereksi yang terjadi saat seorang pria sedang tidur.
Rata-rata, Mr P mengalami lima kali ereksi setiap malam saat sedang tidur pulas.
Masing-masing ereksi di saat tidur ini biasanya berlangsung selama rata-rata 30 menit.***