JURNAL SOREANG - Seks dalam kehamilan bisa menyenangkan, tetapi Anda sejatinya harus menghindari kesalahan ini.
Terlepas dari apakah mereka hamil atau tidak, wanita memiliki kebutuhan seksual dan masa hamil 9 bulan yang akan membosankan jika pasutri tidak melakukan seks.
Namun seks saat hamil tidak bisa dibilang bebas dari risiko, meskipun sebagian besar aman tetap ada kemungkinan komplikasi.
Baca Juga: Bisakah Mengobati Gejala Asam Urat dengan Kunyit? Ternyata Begini Caranya
Terutama jika kedua belah pihak tidak mengikuti protokol yang benar untuk seks kehamilan.
Sexologist Dr Rajan Bhonsle dari Heart to Heart Counseling menyoroti banyak kesalahan yang dilakukan pasangan selama kehamilan yang dapat menyebabkan keguguran dan kematian pada ibu, diantaranya.
1. Berhubungan Intim pada Trimester Pertama
Dokter Anda akan menyarankan Anda untuk tidak berhubungan seks selama tiga bulan pertama kehamilan.
Karena ini adalah waktu yang kritis untuk perkembangan janin, sekitar waktu ini plasenta wanita menanamkan dirinya di bagian atas rahim.
Aktivitas seksual yang riuh sekitar waktu ini dapat menyebabkan lepasnya plasenta dan membuat hal buruk terjadi pada janin atau ibu hamil.
2. Berhubungan Intim dalam Satu Bulan Terakhir Kehamilan
Bulan terakhir kehamilan seperti yang pertama adalah waktu yang agak berisiko untuk melakukan aktivitas seksual.
Oleh karena itu, menjelang akhir periode pasangan harus menjauhi hubungan seks karena dapat menginduksi persalinan dini, kata Dr Bhonsale.
3. Menghindari Berhubungan Intim dalam Posisi Woman On Top (WOT)
Untuk para pria atau suami, coba biarkan wanita Anda mengambil kendali di atas ranjang selama kehamilan.
Posisi WOT mungkin merupakan posisi terbaik bagi wanita untuk memiliki kendali penuh atas kecepatan dan intensitas aktivitas seksual.
Baca Juga: Hati-Hati! Ini Dampak Buruk Jika Kebiasaan Pakai Celana Dalam Ketat pada Mr P dan Hubungan Intim
Banyak pasangan meninggalkan posisi ini demi posisi misionaris selama kehamilan yang memberi tekanan pada perut wanita hamil.
Kami menyarankan pasangan untuk berhubungan seks dalam posisi WOT karena dalam pergolakan seksual sulit untuk berhati-hati, tambah Dr Bhonsale.
4. Mengabaikan Bahaya Seks Oral
Meskipun banyak ginekolog mungkin meresepkan seks oral sebagai alternatif seks selama kehamilan.
Tidak benar untuk mengatakan bahwa itu tidak memiliki risiko, selama seks oral, terkadang pria mungkin terbawa dalam tindakan dan meniupkan udara ke dalam Miss V wanita.
Hal ini dapat mengakibatkan emboli udara, situasi yang berpotensi berbahaya yang dapat menyebabkan robekan pada plasenta wanita, kata Dr Bhonsale.
Hal ini bisa menyebabkan kematian baik untuk janin ataupun ibu yang mengandungnya.
Bukan untuk menakuti, namun ini jadi salah satu hal yang tak disadari namun bahayanya paling fatal.
Karena robekan pada plasenta akan mengganggu bayi dalam kandungan karena pelindungnya hilang yang membuat janin bisa meninggal dalam kandung.
5. Berhubungan Intim Ketika Wanita Memiliki Plasenta Previa
Plasenta menempel pada bagian atas rahim, tetapi dalam beberapa kasus, plasenta dapat terletak rendah di dalam rahim, menutupi mulut serviks.
Kondisi ini dikenal sebagai plasenta previa, seks pada saat-saat seperti itu terbukti sangat berbahaya bagi janin.***