JURNAL SOREANG- Pada artikel kali ini akan membahas tentang tantra seks yakni hubungan intim dengan teknik meditasi.
Bahkan model hubungan intim ini disebut bisa berlangsung berjam-jam dan bisa membantu sembuhkan ejakulasi dini dan disfungsi ereksi pada suami.
Tantra seks merupakan model hubungan intim dengan teknik meditasi kuno dan berasal dari kepercayaan Hindu.
Baca Juga: Jadi! Pelatih Asal Spanyol Luis Milla, Sah Menjadi Pelatih Kepala di Persib
Tantra seks ini berfokus dari membangun koneksi yang benar-benar intim dan mendalam pada hubungan intim pasutri.
Ketika pasutri melakukan model hubungan intim ini, masing-masing pihak berusaha saling mengenal tubuh satu sama lain.
Yang akan mendapat pengalaman seksual yang memuaskan serta sensual dari pasutri.
Tujuan akhir dari melakukan hubungan intim ini bukanlah mencapai orgasme. Justru, yang ingin dinikmati adalah pengalaman seksual dan sensasi yang dirasakan tubuh.
Ketika energi seksual tersalurkan ke seluruh tubuh, tantra sex dapat membantu proses penyembuhan, perubahan, hingga pencerahan.
Dengan hal ini banyak yang meyakini bahwa hubungan intim dengan mode tantric ini dapat menyembuhkan komplikasi seperti ejakulasi dini, disfungsi ereksi, hingga ketidakmampuan mencapai orgasme.
Pada model hubungan intim tantra ini kepuasan seksual akan dirasakan apabila seseorang tahu betul tentang tubuhnya.
Salah satu caranya bisa dengan memanjakan miss V atau masturbasi seperti solo sex semacam itu, seseorang bisa tahu di mana titik rangsang yang paling sensitif.
Lalu hubungan intim dengan pasangan juga dapat membantu mengenal tubuh lebih mendalam dengan hal ini tantra seks perlu dilakukan secara perlahan untuk mengenali setiap lekuk tubuh, sekaligus membangkitkan energi seksual.
Ketika hal ini sudah ditemukan, maka bisa dipadukan dengan keinginan serta hasrat pasangan. Jika ada salah satu pihak yang merasa tidak nyaman, aktivitas ini harus dihentikan.
Berlawanan dengan seks yang menggebu-gebu, tantra sex dilakukan secara perlahanyang berfokus pada spiritualisme. Itulah mengapa, aktivitas ini lebih mirip seperti meditasi ketimbang sekadar memuaskan kebutuhan biologis saja.***