JURNAL SOREANG – Bercinta atau hubungan intim yang intens diyakini akan membuat gairah seks suami istri meningkat.
Manfaat bercinta atau hubungan intim bagi suami istri juga telah diungkap oleh para peneliti secara ilmiah dan salah satunya yakni pada kualitas seks.
Baik suami maupun istri memiliki gairah seks yang harus dipenuhi dengan bercinta atau hubungan intim.
Pada sejumlah pasangan suami istri bercinta atau hubungan intim bisa dilakukan seminggu, sekali, beberapa minggu sekali, atau bahkan setiap hari demi menyalurkan gairah seks.
Namun, bercinta atau hubungan intim pada suami istru bukan persoalan gairah seks saja.
Lebih dari itu bercinta atau hubungan intim bermanfaat bagi emosional suami istri.
Sementara itu, ada beberapa alasan yang menjadi hambatan suami istri tidak bisa intens dalam bercinta atau hubungan intim termasuk menyalurkan gairah seks.
Pada pasangan yang harus terpisah jarak karena alasan pekerjaan atau bahkan memasuki menopause, dan lanjut usia bercinta atau hubungan intim menjadi kurang intens.
Sehingga, diyakini bahwa gairah seks pun akan menurun karena kondisi tersebut.
Baca Juga: Liga Inggris : Sports Mole Prediksi Leicester City Redam Southampton 2-1
Lalu, benarkah lama tidak bercinta atau hubungan intim akan memengaruhi gairah seks pada suami istri?
Dirangkum JurnalSoreang.Pikiran-Rakyat.com dari Medical News Today Jumat, 19 Agustua 2022, penelitian mengungkapkan soal suami istri tidak berhubungan seks dalam kurun waktu yang lama.
Penelitian menunjukkan berhubungan seks secara teratur atau intens dapat menghasilkan manfaat kesehatan.
Baca Juga: Tips Diet untuk Hilangkan Lemak Sampai Perut Tidak Buncit Lagi, Simak 12 Cara Jitu Kuruskan Badan
Di antaranya yakni peningkatan fungsi sistem kekebalan tubuh, penurunan tekanan darah, tingkat stres yang lebih rendah, dan risiko kardiovaskular yang lebih rendah.
Pada pria, kesehatan prostat dapat diuntungkan dengan seringnya berhubungan seks tersebut.
Penelitian tahun 2016 silam menemukan bahwa pria yang berhubungan seksual setidaknya 21 kali per bulan memiliki risiko lebih rendah terkena kanker prostat dibandingkan dengan mereka yang berhubungan suami istri 4 sampai 7 kali per bulan.
Baca Juga: Tes IQ: Pindah 1 Batang Korek Api untuk Membuat Nilai Angka 508 Menjadi Lebih Besar
Sedangkan pada wanita, hubungan seks secara intens dapat memperkuat otot-otot dasar panggul yang menopang kandung kemih, meningkatkan fungsi kandung kemih, dan mengurangi inkontinensia dan kebocoran.
Kemudian pada beberapa orang yang lama tidak berhubungan seks bisa dipengaruhi berbagai hal misalnya, karena mereka memiliki dorongan seks yang rendah, aseksual, atau hanya memilih untuk tidak terlibat di dalamnya.
Mungkin pada sejumlah pasangan suami istri yang sudah lama tidak berhubungan seks tingkat stres akan lebih tinggi, karena hormon endorphin juga rendah.
Sebuah penelitian tahun 2015 melaporkan bahwa frekuensi hubungan seks hanya merupakan indikator kesejahteraan ketika orang-orang menjalin hubungan.
Mereka menemukan hubungan antara berhubungan seks seminggu sekali dan kepuasan hubungan yang lebih tinggi.
Kepuasan ini tampaknya tidak berubah ketika frekuensi seks meningkat menjadi lebih dari sekali per minggu.
Bagi sebagian orang, seks dapat meningkatkan komunikasi dan perasaan kedekatan.
Baca Juga: Jadwal Acara MNCTV, Jumat, 19 Agustus 2022, Kampung Jakarta dan Suparman Reborn
Orang yang merasa kurang berhubungan seks mungkin khawatir ada yang salah dengan hubungan mereka atau takut pasangannya tidak lagi tertarik padanya.
Dalam kasus ini, orang dapat mencoba metode lain untuk meningkatkan komunikasi dan keintiman seperti memeluk, mencium, dan sebagainya.
Meskipun hal itu pada kenyataannya tidka bisa menggantikan hubungan seks secara utuh.
Meskipun demikian, jika memiliki penyebab turunnya gairah seks karena penyakit atau disfungsi ereksi bisa segera memerikasakan diri ke dokter.***