JURNAL SOREANG – Banyak suami yang mungkin khawatir soal ukuran Mr P dari waktu ke waktu.
Selain itu, para suami juga mungkin akan bertanya-tanya seberapa besar pengaruh genetika terhadap ukuran Mr P.
Tak hanya faktor genetik, ukuran dari Mr P juga memiliki banyak faktor yang memengaruhi ukurannya.
Baca Juga: Kabar Gembira, Raisa Akan Gelar Konser di GBK Tahun Depan, YourRaisa Bahagia: Can't Wait!
Dilansir Jurnal Soreang dari laman website medicalnewstoday.com, berikut sejumlah faktor yang memengaruhi ukuran Mr P.
Genetika
Gen memiliki pengaruh dalam menentukan penampilan dan perilaku dari seseorang dan manusia mewarisi dua gen berbeda dari kedua orang tuanya.
Beberapa gen tersebut kemudian membentuk kromosom, di mana manusia memiliki dua puluh tiga pasang kromosom.
Baca Juga: Sudah Tahu! 2 Pahala Ini Akan Didapatkan Pasutri, Jika Melakukan Hubungan Intim di Hari Jumat
Salah satu kromosom tersebut adalah yang menentukan jenis kelamin biologis dan karakterisiknya.
Laki-laki mewarisi satu kromosom Y dari ayah mereka dan mewarisi kromosom X dari ibu mereka.
Kromosom Y ini membawa gen yang mengawasi perkembangan organ intim pria dan kesuburannya.
Baca Juga: Terbaru! Rincian Harga Emas Antam 12 Agustus 2022 Hari Ini, Turun Rp5000 Jadi Rp990 Ribu per Gram
Termasuk menentukan ukuran dan ketebalan dari Mr P yang mungkin juga tergantung dari kromosom X.
Hal ini yang juga mungkin menjadi penjelasan terkait ukuran organ intim antar saudara bisa berbeda.
Hormon
Pria memiliki hormon endrogen yang berkontribusi terhadap pertumbuhan organ intim atau Mr P.
Baca Juga: 5 Karakter Positif yang Dimiliki Orang Setia, Kaula Muda Perlu Tahu, Berikut Daftarnya
Selama masa pubertas, kelenjar pituitary menghasilkan lebih banyak hormon luteinizing (LH) dan hormon perangsang folikel (FSH).
LH meningkatkan produksi dari testosterone di sel Leydig testis dan FSH meningkatkan produksi sperma.
Lingkungan
Polutan yang ada di lingkungan seperti pestisida, plasticizer, dan bahan kimia lainnya berpengaruh terhadap ukuran Mr P.
Bahan kimia tersebut secara negatif bertindak sebagai penganggu endokrin dan memengaruhi ekspresi gen dan hormon.
Selain faktor-faktor tersebut, ada sejumlah faktor lainnya seperti nutrisi ketika dalam kandungan, lemak tubuh dan yang lainnya.***