Menakutkan! Inilah 5 Bahaya Kebanyakan Makan Mie Instan, Salah Satunya Meningkatkan Risiko Stroke

11 Januari 2022, 16:42 WIB
Menakutkan! Inilah 5 Bahaya Kebanyakan Makan Mie Instan, Salah Satunya Meningkatkan Risiko Stroke. /Instagram @ratiharifin99

JURNAL SOREANG - Mie instan memang enak disantap ketika sedang malas makan nasi. Namun kebanyakan makan mie bisa berisiko obesitas hingga darah tinggi. 

dalam semangkuk mie instan yang ternyata berisiko tinggi bagi kesehatan tubuh.

Saat mie instan dikonsumsi secara berlebihan, berbagai penyakit mulai dari obesitas, diabetes, bahkan stroke bisa mengincar.

Baca Juga: Mantap Banget! Film Pengabdi Setan 2 Siap Dirilis Tahun 2022

Mie instan juga mengandung bahan-bahan yang kurang baik untuk kesehatan, seperti sodium dan MSG. Konsumsi bahan tersebut, jika tidak dibatasi juga akan memicu berbagai gangguan kesehatan.

Dikutip Jurnal Soreang dari berbagai sumber. Berikut alasan yang membuat tidak disarankan untuk kebanyakan makan mie instan, seperti berikut ini:

1. Terbuat dari banyak bahan yang berbahaya untuk kesehatan

Mie instan adalah salah satu jenis makanan cepat saji yang berkalori tinggi. Selain itu, mie instan juga diolah dengan banyak kandungan garam, mecin, hingga pengawet dan pewarna.

Bahkan di beberapa jenis mie instan mengandung Tertiary butylhydroquinone (TBHQ), bahan pengawet yang jika dikonsumsi berlebihan berpotensi memicu penyakit hati hingga kerusakan saraf.

Baca Juga: Optimalkan Pelayanan dan Responsif Keluhan Masyarakat, Dinas PUTR Perbaiki Ruas Jalan Pangauban, Katapang

2. Picu obesitas

Penelitian yang dilakukan The Korean Nutrition Society and The Korean Society of Community Nutrition menunjukkan, obesitas adalah salah satu akibat dari kebanyakan makan mie instan.

Sebab, mie instan terbuat dari tepung terigu dengan kandungan kalori yang tergolong cukup tinggi.

Berdasarkan perhitungan Gizi Seimbang dari Kementerian Kesehatan, kandungan kalori satu porsi mie instan bisa mencapai 168 kcal.

Namun, beda merk, ukuran penyajian, dan varian rasa mungkin mengandung jumlah kalori yang berbeda. Rata-rata kandungan kalori mie instan yang dijual di pasaran bisa berkisar antara 300-500 kcal ke atas.

Baca Juga: Gelar Pesta di Tengah Lockdown Covid-19, PM Inggris Di Ambang Pemecatan, Berikut Penjelasannya

Menurut American Heart Association, makanan berkalori tinggi digolongkan sebagai makanan yang mengandung kalori sebesar 400 ke atas.

Jika kita mengonsumsi makanan tinggi kalori tetapi tidak diimbangi dengan aktivitas fisik, kelebihan energi itu akan disimpan dalam bentuk lemak. Lemak inilah yang lama-lama menyebabkan obesitas.

3. Menyebabkan diabetes

Mie diketahui memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi. Di dalam tubuh, karbohidrat akan diubah menjadi glukosa.

Oleh karena itu, orang yang mengkonsumsi mie instan sebanyak dua kali atau lebih dalam seminggu lebih rentan terkena sindrom metabolik.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasannya, Kenapa Lisa BLACKPINK Tidak Disukai Oleh Orang Korea, Hingga Mendapat Diskriminasi

Salah satu faktor pemicu sindrom metabolik adalah obesitas di bagian perut. Obesitas tadi erat kaitannya dengan kalori mie instan yang tinggi.

Sebagian besar orang dengan sindrom metabolik tidak mampu menghasilkan insulin. Padahal, insulin bekerja untuk mengubah glukosa menjadi energi.

Jika tubuh kekurangan insulin, gula darah pun meningkat dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

4. Meningkatkan risiko stroke

Kandungan mie instan yang menjadi pemicu stroke adalah garam atau natrium. Dalam satu bungkus mie instan terdapat kandungan natrium sebesar 1.722 gram atau sekitar 9-11 sendok makan.

Baca Juga: Jangan Lewatkan! Sebentar Lagi Persija Lawan Persipura, Gimana Aksi Makan Konate Ya?

Jika kebanyakan makan mie instan, kadar natrium berlebih di tubuh akan menyerap air ke pembuluh darah dan membuat volume darah bertambah.

Peningkatan volume darah ini membuat pembuluh darah bekerja lebih kuat sehingga terjadi hipertensi.

Pada kasus ini, hipertensi membuat darah di pembuluh darah membeku dan tersumbat. Hal ini menghalangi aliran darah ke otak dan menyebabkan stroke.

5. Menimbulkan serangan asma

Kebanyakan makan mie instan berisiko menimbulkan serangan asma, yang dipicu oleh tingginya kandungan penyedap rasa monosodium glutamat (MSG).

Baca Juga: Kisah Istri Rasulullah, Aisyah, yang Sangat Cemburu kepada Maria Qibtiyah, Ini Hikmah Hidup bagi Suami-istri

Penelitian yang dipublikasikan The Journal of Allergy and Clinical Immunology melaporkan, MSG mampu memicu serangan asma pada orang-orang yang sudah memiliki penyakit ini sebelumnya.

Pada penelitian tersebut, penderita asma diuji coba dengan makanan yang mengandung MSG. Setelah 1 hingga 12 jam kemudian, mereka mengalami MSG symptom complex, asma, dan kombinasi keduanya.

MSG symptom complex adalah keluhan yang muncul akibat kebanyakan asupan MSG, seperti setelah kebanyakan makan mie.

Anda mungkin merasakan sakit kepala, berkeringat, kulit memerah, dan mual. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut terhadap kondisi ini.

Baca Juga: Ternyata Inilah Negara Sahabat Karib Indonesia, Bukan Brunei Atau Malaysia

Batas konsumsi harian MSG yang diperbolehkan oleh European Food Safety Authority (EFSA) maksimal sebesar 30 miligram per berat badan.***

Editor: Rustandi

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler