JURNAL SOREANG - Banyak sekali wanita yang memiliki pekerjaan dan kecerdasan diatas rata-rata yang mengejar pendidikan dan karier yang tinggi.
Tentunya, bukan hal mudah untuk menaklukkan wanita cerdas dan pekerja keras semacam ini.
Biasanya, wanita cerdas dan pekerja keras cenderung memiliki filter ketat terhadap setiap pria yang mendekat.
Baca Juga: Terungkap! Alasan Arab Saudi Perbolehkan Wanita Memakai Bikini di Pantai, Ternya untuk Tujuan ini
Apalagi ketika hubungan asmara bukanlah menjadi prioritas utamanya.
Para wanita ini akan lebih memilih single daripada membuang waktu untuk hubungan yang tidak jelas ujungnya.
Sebuah penelitian dari Personality and Social Psychology Bulletin menekankan bahwa wanita cerdas cenderung memiliki kesulitan untuk menemukan pasangan.
Ternyata ada beberapa alasan dibalik semua itu sebagai berikut.
Baca Juga: AMM Berharap Pilkades 2021 Serentak di Kabupaten Bandung Aman, Damai dan Sehat
1. Lebih suka pria yang sepadan dengannya
Wanita cerdas dan pekerja keras merasa lebih nyambung saat berhadapan atau berbicara dengan pria yang punya tingkat intelektualitas yang sama.
Pada awalnya, dia akan mencari tahu apakah lawan bicaranya itu punya pendidikan yang lebih tinggi atau pekerjaan yang lebih sukses darinya.
Itu jadi salah satu hal yang pertama kali dipikirkan, tidak ada dalam kamusnya tentang jatuh cinta pada pandangan pertama atau semacamnya.
Baca Juga: Ayo, Cegah Stroke dengan Jurus Gravitasi, Begini Gerakannya
2. Hubungan romantis bukan prioritas utama
Sekarang bukanlah hal aneh ketika mendapati wanita punya keinginan menikah di usia 30 tahunan, bahkan di budaya timur seperti negara kita sendiri.
Wanita yang berani memilih karier dan impiannya semakin hari semakin bertambah.
Itu yang membuat tipe wanita ini lebih fokus meraih cita-cita lebih dulu daripada fokus terbelah dengan hubungan pacaran bersama seorang pria.
Bagi wanita cerdas, menjalin hubungan itu bukan hanya dilakukan dengan orang yang menurutnya tepat, tapi juga dalam waktu yang tepat.
Baca Juga: Waspada! Nilai Anomali Lewati Ambang Batas La Nina, Waspadai Cuaca Ekstrim
3. Tidak mempermasalahkan opini atau omongan orang
Wanita kategori ini lebih menerima perubahan zaman dan berpikir untuk eksplorasi diri lebih dulu sebelum memutuskan hidup bersama dengan seseorang.
Dia tidak begitu memusingkan ketika ada pihak luar yang berusaha meragukan keinginannya untuk tidak menjalin hubungan spesial.
Dia tahu bagaimana berikap mandiri dan hidup bahagia.
Meski terkadang mendapat tekanan dari luar perihal pernikahan, hal itu akan dijawab dengan segala pencapaian yang telah diraihnya.
Baca Juga: Wow! 2 Pemain Evos Legends Ini, Malah Berjoget Jelang Playoff MPL Season 8
4. Cenderung skeptis, teliti, dan banyak pertimbangan
Sudah jadi rahasia umum ketika wanita cerdas punya sifat lebih pemilih perihal seseorang yang bakal jadi pasangannya.
Dia akan mempertanyakan segala hal dan sebisa mungkin untuk menukan yang paling mendekati kriterianya.
Setiap wanita barangkali juga melakukan demikian, tapi wanita tipe ini lebih detail lagi.
Itulah alasan yang membuatnya kerap dinilai terlalu pemilih sehingga kesulitan menemukan satu orang yang terbaik menurut versinya.
Baca Juga: Kuliner Ikonik di Brunei Darussalam, Aa Makanan Mirip dengan Indonesia
5. Pria merasa terintimidasi oleh wanita cerdas
Wanita dengan kategori ini barangkali lebih bersifat intimidatif ketimbang wanita lain pada umumnya.
Mereka tidak akan segan memberikan penilaian atau pendapat mengenai suatu hal.
Jika pria tidak bisa menyeimbangkan dengan sifat yang dominan ini, hubungan yang terjadi akan lebih mudah mengalami gesekan atau perbedaan pendapat yang sulit disatukan.
Maka dari itu, wanita cerdas lebih mungkin menghindari hubungan supaya hidupnya tidak terlalu dibatasi orang termasuk pasangan.
Baca Juga: Pemkab Bandung Akan Berlakukan Aplikasi PeduliLindungi di Pasar Tradisional, Ini Komentar Warganet
6. Bisa membuat dirinya bahagia tanpa bergantung pada orang lain
Wanita cerdas cenderung menganggap bahwa pacar atau hubungan spesial dengan lawan jenis bukan jadi tolak ukur dalam kebahagiaan.
Dia sudah memiliki kehidupan menyenangkan tanpa perlu kehadiran seorang pria atau pacar.
Kalaupun punya obsesi, hal itu hanya akan digunakan untuk sesuatu yang krusial seperti memperjuangkan masa depan.***