Kanker Kepala dan Leher Bisa mengubah Wajah Penderitanya, Kenali Gejalanya Biar Bisa Dicegah

19 Oktober 2021, 12:49 WIB
Ilustrasi seseorang dirawat akibat kanker kepala dan leher. /pixabay/ parentingupstream

JURNAL SOREANG - Masyarakat saat ini perlu mengetahui tanda dan mengobatan kanker kepala dan leher karena sifat ganas.

Bahkan kanker ini dampaknya dapat mengubah bentuk wajah secara fisik, baik akibat perkembangan penyakit ini sendiri maupun tindakan pengobatan.

Kanker kepala dan leher sendiri digunakan untuk mendeskripsikan sejumlah tumor ganas yang berkembang di dalam atau di sekitar tenggorokan, laring (kotak suara), hidung, amandel, sinus, dan mulut.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi Onkologi Medik, dr. Rismauli Doloksaribu, Sp.PD-KHOM, FINASIM​​,​​ seperti dilansirkan Antara, Selasa 19 Oktober 2021, menuturkan kanker ini biasanya ditemukan pada mereka yang berusia di atas 50 tahun.

Baca Juga: Peluncuran Kripto Buatan Indonesia Warnai Hari Sumpah Pemuda, Ini Penjelasannya

Penyakit ini dua kali lebih banyak ditemukan pada pria. Hal ini karena banyak faktor yang mempengaruhi seperti kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol.

Sementara faktor risiko lainnya meliputi paparan matahari yang berkepanjangan, virus Epstein-Barr, virus Human Immunodefeciency Virus (HIV), kurang menjaga kebersihan mulut dan gigi, inhalasia zat-zat toksik di lingkungan/ pekerjaan, dan malnutrisi.

Dijelaskan dr. Rismauli, masyarakat perlu lebih peka untuk mengetahui dan merasakan tanda serta gejala kanker kepala dan leher sejak awal.

Beberapa tanda-tanda yang perlu diperhatikan, yakni benjolan pada leher yang tidak bergejala, adanya ulserasi mukosa yang menyakitkan, lesi mukosa pada daerah mulut yang terlihat, suara serak, maupun disfagia atau sulit menelan.

Baca Juga: Minta Maaf Telah Kabur dari Karantina sampai Memberi Sogokan, Rachel Vennya: Aku Malu Berbuat Curang!

Untuk gejala lanjutan biasanya tergantung pada lokasi dan luas tumor termasuk rasa nyeri, kelumpuhan saraf, parestesia yaitu kesemutan atau mati rasa, trismus atau kekakuan pada daerah rahang dan leher yang menyebabkan seseorang sulit membuka mulut.

Bisa juga dijumpai halitosis atau bau mulut yang dapat disebabkan oleh kebersihan mulut yang tidak terjaga, penyakit yang diderita atau gaya hidup yang tidak baik.

Untuk Pengobatan, kanker kepala dan leher diutamakan dibedah, radiasi dengan atau tanpa kemoterapi, terapi target, hingga immunoterapi.

Cara ini tergantung pada tingkat perkembangan kanker (stadium) dan lokasi kanker yang dialami pasien.

Baca Juga: Spesial Banget, Kode Redeem FF Free Fire Terbaik Selasa 19 Oktober 2021

"Jika dideteksi dan dirawat sejak dini, kanker kepala dan leher seperti pada jenis kanker lainnya dapat memberikan hasil pengobatan yang lebih baik dan kualitas hidup pasien yang juga lebih baik," ujarnya.

Menurutnya, agar tidak terjangkin kanker kepala dan leher, diperlukan menjalankan gaya hidup bersih dan sehat.

Apalagi di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini, mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, aktif berolah raga serta menjaga pola tidur yang cukup sangat penting.***

Editor: Sam

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler