Menyesal Karena Sering Marahi Anak? Begini 7 Cara Perbaiki Mentalnya

7 Oktober 2021, 18:27 WIB
Menyesal Karena Sering Marahi Anak? Begini 7 Cara Perbaiki Mentalnya /

JURNAL SOREANG – Pasti banyak diantara kita yang menyesal karena sering memarahi anak. Sebelum semakin menyesal ada cara untuk memperbaiki mentalnya.

Marah adalah hal yang sangat wajar dirasakan oleh setiap orang, karena itu salah satu cara manusia untuk mengekspresikan apa yang sedang dirasakannya.

Jika anak berbuat kesalahan, seringkali orang tua lepas kendali sehingga langsung meluapkan emosinya pada anak.

Baca Juga: Usaha Sampingan Kreatif dengan Modal Minim, Simak Idenya

Banyak juga yang langsung menegur dengan cara membentak, menjewer, mencubit, bahkan memukul.

Bayangkan jika Anda orang dewasa yang dipukul dan dimarahi oleh orang yang ukuran badannya 2kali lipat lebih besar dari Anda, apakah Anda takut? Pasti takut ya.

Nah, itulah yang dirasakan oleh Anak Anda. Jika hal ini terus dilakukan maka akan memberikan bekas luka dan trauma di hatinya.

Baca Juga: Profil Tim Thailand, Lawan Indonesia di Grup A Piala Thomas 2020, Andalkan Kunlavut Vitidsarn

Namun jika sudah terlanjur terjadi jangan terlampau khawatir, karena ada cara untuk memperbaiki mental pada anak yang sering dimarahi.

1. Jangan gengsi minta maaf

Jika anda sering lepas kendali lalu membentak dan menyakiti anak, jangan ragu ataupun gengsi untuk minta maaf.

Hal ini akan membuat anak merasa ‘dimanusiakan’. Dengan begitu, anak jadi belajar bahwa semua orang tua pun bisa melakukan kesalahan.

Anda juga akan menjadi contoh yang baik bagi anak ketika sudah berbuat salah. Dengan begitu perlahan anak pun bisa menyembuhkan luka dihatinya.

Baca Juga: Mengenal Uni Emirat Arab, Negera Federasi Unik dengan Dubai di Dalamnya

2. Luangkan waktu dan hadirlah dalam hidup anak

Selalu jadikan anak prioritas, luangkan waktu bersama mereka bukan hanya untuk bermain tapi juga untuk bicara dari hati ke hati.

Ini bisa menjadi proses untuk memperbaiki hubungan antara orang tua dengan anak.

Secara perlahan anak dapat menyembuhkan mental dan trauma yang mereka rasakan. Sebisa mungkin lakukan hal ini secara rutin ya.

Baca Juga: Jadwal dan Link Live Streaming Indonesia VS Chinese Taipe, Play-Off Asian Cup 2023, Kualifikasi Leg 1

3. Tunjukkan bahwa Anda mencintainya

Jangan pernah ragu untuk menunjukkan rasa cinta dan sayang pada anak.

Bukan hanya lewat perkataan tapi juga perbuatan, seperti mencium dan memeluk mereka, berkata I love you juga akan membuat mereka merasa lebih tenang dan aman.

4. Berbagi cerita

Biasanya orang akan cerita pada teman dekat atau sahabat bukan?

Nah, jika Anda sering bercerita tentang keseharian Anda pada anak, maka anak pun akan lebih mengenal dan merasa lebih dekat dengan Anda, Yang sebelumnya ia merasa resah dan takut, perlahan akan mulai tumbuh rasa percaya pada Anda.

Baca Juga: Profil dan Biodata Enzy Storia yang Dikabarkan Dilamar Gading Marten di New York

5. Buat anak merasa aman dan nyaman

Anak yang memiliki rasa takut berlebihan atau trauma biasanya akan membatasi ruang kreativitas mereka. Tentunya hal ini akan menghambat perkembangannya.

Oleh karena itu selalu berikan dukungan yang ia butuhkan. Misalnya memberi pujian atau motivasi atas apa yang telah mereka lakukan untuk terus berkembang.

Baca Juga: Punya Burj Khalifa dan Gedung Pencakar Langit, Tak Membuat Dubai Jadi Sempurna, Begini Faktanya

6. Mau mendengarkan anak

Terkadang orang tua itu merasa lebih pintar dan tahu segalanya, sehingga menganggap anak tidak tahu apa-apa juga sering menuntut anak untuk mendengar orang tua.

Dengan anda mau mendengar cerita dan pendapat anak, ia akan tumbuh menjadi anak yang lebih terbuka dan hubungan Anda dengan anak juga bisa lebih dekat.

Baca Juga: Baju Hamil Lesti Kejora Ramai Diperbincangkan: Kelihatan Simple Tapi Mahal

7. Latih anak menjadi disiplin dengan tegas bukan keras

Anda juga perlu konsisten dan disiplin dalam aturan yan sudah Anda tetapkan.

Jika anak melakukan kesalahan, Anda harus bersikap tegas, bukan keras. Jika mereka melanggar aturan ajarkan mereka untuk meminta maaf dan mengakui kesalahan mereka bukan dengan membentak dan memukulnya.

Semangat untuk terus belajar menjadi orang tua yang hebat ya ayah bunda.***

Editor: Handri

Sumber: berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler