Tips berbisnis Tanaman Hias Ala Maudy Koesnaedi, Yuk Ikuti Biar Sukses

28 September 2021, 21:43 WIB
Maudy Koesnaedi. /@maudykoesnaedi

JURNAL SOREANG - Disaat Pandemo Covid-19, menanam dan memelihara tanaman hias menjadi tren bahkan menjadi ladang berbisnis.

Seperti yang dilakukan artis Maudy Koesnaedi, bersama koleganya dari "Geng Ijo", dia membantu menjual produk tanaman hias dari petani melalui sosial media.

"Karena pengikut (Instagram para petani) tidak terlalu banyak, tidak efektif juga. Akhirnya kami juga sering membantu teman-teman para petani untuk siaran langsung melalui Instagram bersama-sama," kata Maudy dalam siaran pers seperti dilansirkan Antara, Selasa 28 September 2021.

Maudy pun memberikan beberapa tips baik kepada petani maupun ibu-ibu PKK untuk berbisnis tamanan hias.

Baca Juga: 8 Tips Sukses Usaha Rumahan Jadi Reseller, Modal Minim Juga Bisa

Dimana sebaiknya para ibu-ibu PKK yang membantu mempromosikan tanaman petani dibekali informasi mengenai tanaman yang akan dijual.

"Hal itu termasuk bagaimana cara merawatnya dan informasi detail lainnya agar petani dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mungkin akan muncul di kolom komentar media sosial," katanya.

Tips lainnya soal administrasi pengiriman. Maudy mengungkapkan, ada kalanya petani tidak dapat mengemas tanaman dengan baik dan benar. Karenanya perlu ada edukasi dan pengetahuan pada petani hingga pelanggan puas.

Ketiga, pertimbangkan kondisi alam. Dengan begitu pengiriman tanaman yang terlalu lama dapat disiasati dengan berbagai cara agar tanaman tidak mati dalam perjalanan.

Baca Juga: Robert Yakin, dalam Pertandingan Selanjutnya, Persib Cetak Gol

Sementara kolektor dan pembudidaya tanaman hias Handry Chuhairy mengatakan, Indonesia memiliki tanaman hias yang tersebar di berbagai wilayah, salah satunya di Kalimantan Barat.

Ia mengatakan, perubahan tren dalam jual-beli tanaman akan terus terjadi jika tanaman hias terus dikembangkan. Namun ia berpesan agar penikmat tanaman hias tidak mengambil langsung dari hutan karena berpotensi merusak atau menghilangkan jenis tersebut.

"Saya minta tolong, di beberapa daerah di Kapuas, Kalimantan Barat, apabila menemukan spesies ataupun tanaman dari hutan jangan langsung dikirim. Kalau langsung kirim, kita bisa tidak punya bonggol. Kita akan kehilangan satu trah yang terbaik," kata Handry.***

Editor: Sam

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler