Harus Tahu, Pemeriksaan Kolesterol Tidak Dianjurkan Lewat Jari Karena Alasan Ini

14 Agustus 2021, 17:53 WIB
Ilustrasi kolesterol. /cdc.gov

JURNAL SOREANG - Untuk pemeriksaan kolesterol guna mengetahui ada tidaknya kelainan atau dislipidemia, ternyata tidak dianjurkan melalui ujung jari.

Hal ini tentunya berbeda dengan pemeriksaan gula darah.

Hal ini dikatakan Ketua Divisi Endokrin Metabolik dan Diabetes, Departemen Penyakit Dalam FKUI-RSCM, Dr. dr. Tri Juli Edi Tarigan, Sp.PD, KEMD, Sabtu 14 Agustus 2021. Menurutnya, pemeriksaan kolesterol lewat ujung jari hasilnya tidak akurat.

"Kami tidak anjurkan karena pemeriksaan kolesterol dari sumber kapiler atau ujung jari yang ditusuk, itu tidak akurat," ujarnya seperti dilansirkan antara.

Baca Juga: Alhamdulillah, Kasus Covid-19 di DKI Jakarta Mulai Melandai, Anies Baswesdan: Kasus Harian Menurun

Dijelaskan Tri Juli, pemeriksaan kolesterol hasilnya akan lebih akurat jika dari pembuluh darah vena, bukannya pembuluh kapiler seperti di ujung jari.

Apalagi Dislipidemia umumnya tidak bergejala, sehingga diagnosis penyakit ini tak bisa semata dilihat dari tampilan fisik kecuali pada kasus esktrem seperti xantelasma pada kelopak mata atau xantoma tendon achiles, siku dan lutut serta lipatan-lipatan sendi.

"Kondisi ini terjadi saat LDL sangat tinggi yakni lebih dari 190 mg/dl," katanya.

Pada kondisi trigeliserida yang sangat tinggi (lebih dari 500 mg/dl), lanjutnya, maka akan muncul radang akut pada paknreasnya, menyebabkan mual, muntah, kesemutan, tidak enak badan akibat darah yang kental, rasa sesak napas dan gangguan kesadaran.

Baca Juga: Gaji PNS Naik di 2022? Tunggu Kepastiannya di Pidato Presiden Jokowi pada Senin, 16 Agustus 2021

Dari National Cholesterol Education Program Adult Panel III (NCEP-ATP III), seseorang dikatakan memiliki kadar lipid abnormal apabila terjadi peningkatan kolesterol total (≥240 mg/dl), peningkatan kadar kolesterol LDL (≥160 mg/dl), kadar kolesterol trigliserida (>200 mg/dl), atau rendahnya kadar kolesterol HDL (<40 mg/dl) setelah dilakukan profil lipid atau tes kolesterol yang meliputi kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL dan trigliserida.

Pemeriksaan profil lipid rutin dianjurkan pada pasien dengan riwayat penyakit jantung koroner, diabetes, aterosklerosis pada pembuluh darah manapun, keadaan klinis yang berhubungan dengan penyakit kardiovaskular aterosklerotik.

"Jangan berharap melihat dari tampilan fisik, tetapi harus melalui pemeriksaan darah. Pemeriksaan ini harus diluruskan," ujarnya.

"Masyarakat sering melihat periksa kolesterolnya dari jari seperti periksa gula darah. Jangan menunggu perubahan fisik untuk mendeteksi dislipidemia," tambah Tri Juli.***

Editor: Sam

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler