JURNAL SOREANG - Pengertian Franchise yang tercantum didalam Permendag No. 71 Tahun 2019 adalah penyelenggaraan bisnis berupa hak yang diberikan kepada pelaku usaha untuk dimanfaatkan/digunakan.
Pihak-pihak yang terlibat di dalamnya adalah 2 pihak, yakni franchisee sebagai pembeli hak lisensi, dan franchisor sebagai pemberi atau pemilik hak lisensi dagang.
Kedua pihak menjalankan hubungan bisnis berdasarkan aturan dan kesepakatan yang dibuat dalam Perjanjian.
Jadi ketika Anda melihat sebuah brand memiliki banyak cabang, bukan berarti brand tersebut menjalankan sendiri usahanya. Tetapi brand tersebut menjual hak ekslusifnya melalui sistem franchise.
Seperti brand-brand berikut ini, yang franchise-nya banyak diminati para pebisnis, simak bagaimana sistem dan biaya franchise 4 brand berikut ini:
1. Mixue
Nama brand minuman dan ice cream yang tengah viral dan menjadi trend minuman kekinian ini harga franchisenya antara Rp700-900 Juta.
Baca Juga: Malam Hari Terasa Lebih Dingin? Ternyata Ini Penyebabnya kata BMKG
Kontrak kerja yang ditawarkan manajemen Mixue yakni 3 tahun, dan memiliki perkiraan omzet bulanan mencapai Rp300 Juta.
2. McD
Siapa sih yang tak suka dengan ayam goreng dari Amerika Serikat ini? Saking banyaknya peminat menu McDonald, cabang resto mereka sampai ada di mana-mana.
Dilansir dari sumber @gatherich, untuk mendapatkan omzet bulanan Rp1,5-3 Miliar perbulan, pengusaha yang berminat membeli franchise McD harus merogoh kocek diawal Rp650 Juta diawal sebagai franchise fee.
Baca Juga: Makanan-Makanan ini Setara dengan Nasi, Cek Berapa Kalorinya
Kemudian siapkan biaya operasional sekitar Rp14 Miliar untuk tempat, pegawai, dan persiapan lain-lain.
Durasi kontrak penjualan franchise McD berlaku selama 20 tahun.
3. Starbucks
Coffee shop Starbucks memiliki 2 tahap pembiayaan, untuk fee franchise diperlukan biaya kurang lebih Rp900 jutaan. Ditambah biaya lisensi selama 10 tahun sekitar 4,7 Miliar.
Para pengusaha yang berminat terjun memiliki bisnis kopi se-hits Starbucks juga diwajibkan untuk memiliki aset mengendap senilai Rp9,8 Miliar.
Dalam dunia investasi aset likuid diperlukan untuk keadaan darurat.
4. Golden Lamian
Restoran Mie Lamian khas cina yang populer di Indonesia, ditawarkan dengan sistem franchise autopilot.
Jadi dengan mengeluarkan biaya Rp600 Jutaan untuk fee franchise, para pemilik tidak perlu repot memantau dan menjalankan bisnisnya, karena akan diurus oleh manajemen Lamian.
Baca Juga: Praktek Suntik Payudara Ilegal Berujung Kematian, Tersangka Ditahan Polresta Bandung
Omzet dari bisnis restoran Mie tarik ini diperkirakan memiliki omzet hingga Rp500 Juta perbulan.
Nah, itulah 4 brand bisnis yang menawarkan sistem franchise kepada para pengusaha, anda berminat?***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang