JURNAL SOREANG - Kriuk dan renyahnya keripik pisang siapa yang tidak suka?
Cemilan yang berasal dari Lampung berbahan dasar pisang ambon atau pisang raja bulu ini sudah diolah menjadi cemilan keripik sejak lama.
Kemudian menjadi industri tersendiri di Provinsi Lampung yang dikenal sebagai daerah penghasil pisang.
Rasa yang gurih dan renyah, serta tahan lama saat disimpan, keripik pisang direkomendasikan untuk jualan.
Dengan modal minimal yang menghasilkan omzet maksimal.
Berapa biaya modalnya? Berikut ini rincian keperluan yang harus dimiliki beserta perkiraan harganya:
Investasi Peralatan
Kompor dan gas Rp500.000.-
Perlengkapan memasak Rp500.000.-
(Mesin pemotong pisang, baskom, dll)
Baca Juga: Hari Musik Sedunia 2023: BRIN Gelar Musik Bercerita Dalam Buku dan Audiovisual
Bahan baku
20 sisir pisang ambon Rp700.000.-
10 pack Plastik packing berbagai ukuran Rp200.000.-
Stiker promosi Rp100.000.-
Total biaya modal Rp1.500.000.-
Rincian tersebut merupakan contoh modal awal untuk usaha keripik rumahan, dengan cara pemasaran dititipkan pada toko kelontong atau warung terdekat, atau dengan cara jualan online.
Baca Juga: Pintu Negosiasi Tertutup, Pemkot Bandung Segera Relokasi PKL Ganesha dan Eyckman
Apabila anda berniat menjual keripik gerobakan, tentunya membutuhkan tambahan biaya beli gerobak Rp1.000.000.- dan sewa lapak sekitar Rp500.000.-
Sehingga minimal dana yang harus dimiliki sekitar Rp3.000.000.-
Potensi Pendapatan
Asumsi harga jual pisang dipasaran rata-rata Rp15.000.- untuk kemasan 1/4kg.
Dalam satu hari keripik pisang anda laku sebanyak 30 bungkus, maka omzetnya Rp15.000 x 30 bungkus= Rp450.000.- per hari. ***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang