Presiden Tinjau Ladang Jagung di Kabupaten Keerom, Segini Keuntungan yang Diperoleh Petani

- 8 Juli 2023, 07:01 WIB
Presiden Joko Widodo meninjau langsung ladang jagung yang ada di kawasan _food estate_, Desa Wambes, Kecamatan Mannem, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, pada Kamis, 6 Juli 2023.
Presiden Joko Widodo meninjau langsung ladang jagung yang ada di kawasan _food estate_, Desa Wambes, Kecamatan Mannem, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, pada Kamis, 6 Juli 2023. /Biro Pers Setpres /

JURNAL SOREANG - Presiden Joko Widodo meninjau langsung ladang jagung yang ada di kawasan food estate, Desa Wambes, Kecamatan Mannem, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, pada Kamis, 6 Juli 2023.

Berdasarkan peninjauannya, Presiden melihat ada beberapa hal yang bisa diperbaiki agar hasil panennya bisa lebih maksimal.

"Ini adalah jagung yang kita tanam 3 bulan yang lalu, tepatnya 107 hari yang lalu kita ke sini, kita tanam, dan hasilnya ini. Memang ada yang sudah bagus-bagus, gede-gede, tapi juga ada yang masih (kecil) karena terlalu banyak air sehingga tadi dievaluasi dari Pak Mentan, dari Pak Bupati, dari petani memang paritnya harus lebih dikecilkan jaraknya dari 12 (meter) jadi 5 atau 6 meter," ujar Presiden kepada awak media usai peninjauan.

Baca Juga: Jumpa Anak-Anak Papua, Presiden Terpesona Jawaban Cepat Kuis Matematika, Hadiah Sepedabya Mana?

Presiden mengatakan hal tersebut merupakan hal yang wajar karena ladang tersebut baru pertama kali digunakan dan diolah untuk menanam jagung.

Meski demikian, ladang jagung tersebut diperkirakan dapat menghasilkan panen jagung melebihi standar nasional.

"Kira-kira (hasilnya) 7 ton per hektarenya, karena standar nasionalnya 5,6 ton per hektare, ini sudah 7 (ton) karena memang saya melihat tanahnya sangat subur tapi airnya perlu dikelola dengan baik," ungkap Presiden.

Baca Juga: Dari Australia, Presiden Jokowi Lanjutkan Kunjungan Kerja ke Papua Nugini, Siapa Saja Pejabat yang Melepasnya?

Presiden juga menyebut bahwa harga jual dari panen jagung di kawasan tersebut cukup tinggi, berkisar Rp5.000-Rp6.000 per kilogram, lebih tinggi dibandingkan harga pokok produksi (HPP).

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Biro Pers Sekretariat Presiden


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x