Tahun 2023 Diperkirakan Resesi Ekonomi Dunia, Berikut Langkah Pemerintah untuk Menghadapinya

- 31 Januari 2023, 09:03 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang menyampaikan.langkah antisipasi pemerintah untuk resesi global
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang menyampaikan.langkah antisipasi pemerintah untuk resesi global /Lukas/Biro Pers Setpres/

JURNAL SOREANG- Banyak pihak yang memperkirakan pada tahun 2023 ini akan terjadi resesi ekonomi dunia.

Untuk itu, Pemerintahterus memonitor situasi ekonomi dunia yang sudah mulai terkendali meskipun terjadi pelemahan dan inflasi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pemerintah akan terus berupaya untuk mendorong sejumlah sektor dalam rangka memacu pertumbuhan ekonomi di Tanah Air pada tahun 2023.

Baca Juga: Jangan Khawatir Ramalan Resesi Ekonomi Tahun Ini, Berikut 4 Kiat Ampuh Hadapi Resesi dari Perencana Keuangan

"Pemerintah mendorong beberapa langkah dalam negeri yaitu untuk belanja dalam negeri didorong, konsumsi dan investasi juga terus didorong, dan beberapa sektor diharapkan bisa terus dipacu," ucap Airlangga usai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta, pada Senin, 30 Januari 2023.

Airlangga menjelaskan bahwa angka purchasing manager index_ (PMI), tingkat kepercayaan konsumen, dan sejumlah indikator lainnya telah menunjukkan sinyal yang positif.

Airlangga pun menekankan pentingnya untuk menjaga permintaan domestik.

"Kita lihat sinyal positif dari PMI yang diterbitkan oleh BI angka di bulan Januari 53,3. Kemudian untuk production level di angka 56,2. Kemudian angka order from customer di angka 55," tuturnya.

Baca Juga: Khawatir Resesi yang Diperkirakan Tahun 2023? Jangan Pesimistis, Ingat Presiden Instruksikan Ini!

"Pemerintah juga melihat dari PMI yang positif ini dan juga _consumer confidence_-nya di atas 100, ini juga membuktikan bahwa masyarakat juga sudah mulai positif," lanjut Airlangga.

Airlangga menuturkan bahwa dana sektor swasta di perbankan juga perlu didorong untuk merealisasikan net saving dalam bentuk _capital expenditure_ (CapEx).

Airlangga menyebut, pemerintah juga memonitor pembayaran atau manajemen utang yang dilakukan.

"Kita berharap bahwa dengan manajemen utang sudah lebih baik, CapEx akan didorong dan beberapa sektor yang tumbuh positif investasinya adalah energi maupun tambang otomotif, perdagangan, kemudian kesehatan, aneka manufaktur, dan sektor konstruksi. Ini pemerintah berharap bahwa ini akan terus didorong kembali agar investasi terus berjalan," ujar Airlangga.

Baca Juga: Ramai Isu Resesi Ekonomi, 5 Weton Ini Justru Diprediksi Aman dari Resesi Tahun 2023, Ini Daftarnya

Lebih lanjut, Airlangga mengatakan bahwa pemerintah terus mendorong daya beli masyarakat untuk menjaga inflasi di daerah. Di saat yang sama, pemerintah juga memonitor sektor transportasi dan komoditas pangan.

Dia menambahkan, Pemerintah mendorong daya beli masyarakat, menjaga inflasi di daerah, yang dimonitor di bulan Januari ini memang salah satunya adalah sektor transportasi dalam hal ini transportasi udara.

"Kemudian yang kedua terkait dengan beberapa komoditas yang diperhatikan, termasuk harga beras yang seperti di bulan Desember kemarin sehingga pemerintah akan terus memonitor situasi ketersediaan stok dan harga beras," tuturnya.***

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYouTube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang

Editor: Sarnapi

Sumber: Biro Pers Sekretariat Presiden


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x