Indonesia Akan Punya Smelter 'Design Single Line' Terbesar di Dunia, Ini Lokasinya

- 16 Januari 2023, 09:36 WIB
Presiden Direktur PT FreeportIndonesia (PTFI), Tony Wenas dalam kunjungan para pemimpin redaksi media ke lokasi Smelter Manyar yang tengah dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik baru-baru ini.
Presiden Direktur PT FreeportIndonesia (PTFI), Tony Wenas dalam kunjungan para pemimpin redaksi media ke lokasi Smelter Manyar yang tengah dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik baru-baru ini. /Istimewa /

JURNAL SOREANG- Tren dunia untuk mewujudkan energi bersih mendorong berbagai pihak untuk mulai beralih ke moda transportasi tenaga listrik rendah emisi.

Permintaan tembaga dunia pun akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) dan pengembangan pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT).

Terlebih, 65 persen kebutuhan tembaga dunia adalah untuk menghantarkan listrik.

Hal tersebut disampaikan Presiden Direktur PT FreeportIndonesia (PTFI), Tony Wenas dalam kunjungan para pemimpin redaksi media ke lokasi Smelter Manyar yang tengah dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik baru-baru ini.

Baca Juga: Wow! Pemerintah Targetkan Produksi Baterai Kendaraan Listrik Mulai pada 2024, Ini Penjelasan Lengkapnya

Ke depan konsumsi tembaga untuk kendaraan listrik dan energi terbarukan akan meningkat pesat. 65 persen tembaga di dunia digunakan pada aplikasi penghantar listrik.

"Kendaraan listrik menggunakan tembaga 4 kali lebih banyak dibandingkan kendaraan konvensional dan teknologi energi terbarukan menggunakan tembaga 4 sampai 5 kali lebih banyak dibandingkan pembangkit listrik berbahan bakar fosil,” ujar Tony.

Keberadaan smelter tembaga dengan design single line terbesar di dunia yang tengah dibangun PTFI ini, akan menjadi salah satu bagian dari ekosistem kendaraan listrik.

Baca Juga: Kasus Mutilasi Bekasi, Tubuh Korban Dipotong Jadi Tujuh Bagian, Polisi: Pelaku Gunakan Gergaji Listrik

Selaras dengan komitmen perusahaan untuk mendukung agenda percepatan pengembangan industri hilir dan transformasi ekonomi nasional, PTFI akan terus memaskan kesinambungan pembangunan Smelter Manyar.

“Komitmen ini juga diperkuat dengan agenda pemerintah untuk menciptakan ekosistem electric vehicle (EV) yang terintegrasi dan membutuhkan lebih banyak tembaga dari dalam negeri,” jelas Tony.

Baca Juga: Gokil! Motor Listrik Asal India Ini Memiliki Desain Yang Keren Dengan Harga Terjangkau, Ini Penjelasanya

Smelter Manyar telah mencapai progres konstruksi 51,7 persen pada akhir Desember 2022, dengan biaya investasi yang telah dikeluarkan sebesar US$ 1,63 miliar atau setara 25 triliun rupiah dari nilai total investasi sebesar US$ 3 miliar atau sekitar 42 triliun rupiah.

Capaian ini sesuai dengan kurva-S dari rencana kerja proyek yang telah disetujui Pemerintah.

“Walaupun akvitas ini sempat terhalang oleh pandemi, saat ini kami telah mencapai kemajuan yang sangat signifikan. Konstruksi fisik akan seluruhnya selesai pada akhir 2023, yang dilanjutkan dengan Pre Commissioning dan Commissioning pada awal 2024, dan akan mulai produksi pada bulan Mei 2024,” tutup Tony.

Baca Juga: Wow Laku 17 Juta Unit! Berikut Review Motor Listrik Okinawa I Praise Yang Memiliki Harga Harga 12 Jutaan

Smelter Manyar memiliki kapasitas produksi 1,7 juta dry metric ton (dmt) konsentrat tembaga per tahun, dan akan menghasilkan 600.000 ton katoda tembaga per tahun.***

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial  Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYouTube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x