Pemerintah membuat keputusan demikian, di tengah ekonomi global 2023 yang penuh tantangan berdasarkan landasan masa tersebut menjadi peluang yang baik bagi UMKM untuk mengisi kekosongan permintaan dalam negeri.
Kondisi pendemi disebutkan telah mendorong transformasi UMKM ke e-commerce dengan signifikan.
Baca Juga: Piala AFF : Laos Diprediksi Kalah 0-3 dari Singapura
Tercatat di awal pandemi hanya sekitar 8 juta UMKM yang terdigitalisasi dna mneingkat drastis di tahun 2022 yang jumlahnya mencapai 20,76 juta UMKM yang sudah onboarding ke ekosistem digital.
Angka tersebut mendekati target 30 juta UMKM go digital tahun 2024.
Baca Juga: Piala AFF : Laos Diprediksi Kalah 0-3 dari Singapura
Selain pertimbangan tersebut, Tenten juga menilai bahwa UMKM memiliki daya adaptasi yang besar terbukti mampu bertahan di tengah situasi ekonomi masa pandemi COVID 19.
Meski akan mmeberhentikan penyaluran BLT UMKM di tahun 2023, pemerintah akan mendukung perkembangan UMMK lewat berbagai program lain.
Baca Juga: Piala AFF : Vietnam Diprediksi Seri 1-1 Lawan Malaysia
"Ini yang akan kita terus perkuat bagaimana mendorong kemudahan UMKM mendapatkan akses pembiayaan baik lewan KUR maupun dana bergulir untuk koperasi termasuk juga kita mmebnatu mereka menyiapkan produk-produknya supaya lebih berkualitas, lebih kompetitif," terangnya.