JURNAL SOREANG- Kawasan Industri Kendal (KIK) Jawa Tengah menjadi salah satu kawasan industri yang tumbuh pesat serta menjadi salah satu tujuan investasi global di Indonesia.
Kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang terampil dan kompeten, cukup besar untuk mengelola kawasan ini. Guna memenuhi kebutuhan tersebut, Kemendikbudristek melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi menjalin kerja sama dengan 30 industri yang ada di KIK.
Kerja sama dengan industri pada tahap awal ini, dimulai dengan penandatangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan empat industri di KIK yaitu P.T. Kawasan Industri Kendal, P.T. Borine Technology Indonesia, P.T. BSN Technologies Indonesia, dan P.T. Eclat Textile Indonesia, di Hotel Grand Edge, Semarang, baru-baru ini.
Baca Juga: Kemendikbudristek Luncurkan Program Badu untuk Peningkatan Dosen Vokasi, Berikut Programnya
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto dalam sambutannya mengatakan, ke-30 industri ini nantinya akan terlibat dalam pengembangan pendidikan di satuan pendidikan vokasi untuk memenuhi SDM yang dibutuhkan.
“Penandatanganan PKS ini menjadi bentuk upaya Kemendikbudristek dalam membangun jembatan kolaborasi antara satuan pendidikan vokasi dengan DUDI. Nantinya implementasi kerja sama sendiri akan dilakukan oleh SMK dan perguruan tinggi vokasi, seperti dalam penyusunan kurikulum bersama, pelaksanaan magang, pembelajaran berbasis proyek riil dari industri, dan lain sebagainya sebagaimana tercantum dalam paket _link and match_ 8+i,” ucap Wikan.
Dirjen Wikan juga menjelaskan, Kemendikbudristek sebagai pabrik pencetak SDM vokasi memiliki peran strategis dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang andal untuk meningkatkan daya saing industri.
Namun, tantangan yang dihadapi saat ini adalah proses pembelajaran di satuan pendidikan vokasi, baik di level SMK maupun perguruan tinggi yang belum sepenuhnya _link and match_ dengan industri.