Network
JURNAL SOREANG- Wakil rakyat asal Sulawesi Selatan, Dr. Andi Akmal Pasluddin, MM, menilai pembatasan distribusi sapi lokal dari Jawa Timur ke arah Jakarta, Jawa Barat dan Banten merupakan tindakan yang menghambat peternak dalam melakukan tata niaga ternaknya.
“Kami pada saat rapat dengan Menteri Pertanian, Dirut Bulog dan Dirut PT Berdikari telah bersepakat agar tidak ada pembatasan Hewan Ternak terutama Sapi dari luar pulau Jawa ke Pulau Jawa. Ini juga termasuk pergerakan dari timur pulau Jawa ke arah Barat karena memang kebutuhan terbesar daging sapi adalah sekitar Jakarta Banten dan Jawa Barat," katanya.
Bahkan Andi Akmal mengaku sudah menerima salinan Surat Edaran Menteri Pertanian No. 02/SE/PK.300/M/5/2022 yang menurut pihak kementerian pertanian, surat ini untuk memberikan kemudahan distribusi Sapi baik dari luar Jawa ke pulau Jawa maupun dari timur pulau Jawa ke barat pulau Jawa.
Baca Juga: Update Penyakit PMK, 536 Sapi di 3 Kabupaten Babel Terserang Penyakit Mulut dan Kuku
Namun demikian, Politisi PKS ini mendapati kabar yang sudah tersebar luas bahwa melalui Kepala Badan Pangan Nasional (BAPANAS), bahwa ada pembatasan pasokan sapi dari Jatim ke Jakarta, Banten dan Bandung Raya.
Ia sangat menyayangkan kebijakan ini oleh karena pada saat ini, moment tahunan yang ditunggu 11 bulan lamanya kesempatan para peternak untuk panen dari hasil usahanya.
Akmal mengingatkan, bahwa alternatif membuat kebijakan membatasi sapi lokal dengan melakukan importasi daging dari Australia, India, dan Brasil merupakan tindakan yang salah besar.
Ia mengatakan, penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hewan ternak ini kan jelas dari luar negeri. Diketahui, bahwa pemerintah merencanakan importasi daging bila kebutuhan dalam negeri menjelang Idul Adha kekurangan.
