Network
JURNAL SOREANG - PT Pertamina resmi mengumumkan kenaikan harga Bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax per 1 April 2022, pukul 00.00 waktu setempat.
Namun kenaikan harga tersebut hanya mencapai kisaran Rp3.500-Rp3.550, sehingga kini harga per liter pertamax naik dari sebelumnya Rp9.000 menjadi Rp12.500-Rp12.750.
Hal itu sekaligus menepis rumor bahwa mulai April, harga pertamax akan melonjak sampai Rp16.000 per liter.
Dilansir dari ANTARA Vice President Corporate Communications Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, kenaikan harga pertamax sebesar Rp3.500 per liter dari sebelumnya Rp9.000 menjadi Rp12.500, terjadi di wilayah seperti Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur.
"Pertamina melakukan penyesuaian harga BBM umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri ESDM Nomor 62 K/12/MEM/2020 tentang formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran jenis bahan bakar minyak umum jenis bensin dan minyak solar yang disalurkan melalui stasiun pengisian bahan bakar umum," tutur Fajriyah Usman.
Fajriyah Usman menambahkan, kenaikan harga pertamax sebesar Rp3.550 per liter terjadi di Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.
Baca Juga: Update Ranking FIFA Terbaru, Brasil Geser Belgia di Puncak, Pertanda Juara Piala Dunia 2022?
Di daerah-daerah tersebut, harga pertamax naik dari sebelumnya Rp9.200 menjadi Rp12.750 per liter.
Fajriyah Usman kenaikan harga pertamax tersebut terpaksa diputuskan oleh Pertamina, guna mengurangi beban perseroan.
Meskipun demikian, Fajriyah Usman menegaskan bahwa kenaikan tersebut masih belum mengimbangi nilai keekonomiannya yang mencapai Rp16.000 per liter.
Seperti diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memang pernah mengungkapkan jika nilai keekonomian pertamax sebenarnya mencapai Rp16.000 per liter.
Beban tersebut terjadi akibat harga minyak dunia yang juga naik hingga 100 dolar AS per barel.
Seperti diketahui, kenaikan harga minyak dunia mulai terasa sejak munculnya konflik antara Rusia dan Ukraina.
Selain itu, kerusakan pipa Caspian Pipeline Consortium juga membuat pasokan minyak mentah dari Rusia dan Kazakhstan juga terganggu.
Hal itu memicu berkurangnya pasokan ke Uni Eropa, sehingga harga minyak mentah terus merangkak naik.
Harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) pun ikut merangkak sampai 114,55 dolar AS per barel pada 24 Maret 2022.
Harga itu melonjak lebih dari 56 persen dari periode Desember 2021 yang hanya sebesar 73,36 dolar AS per barel.***
