JURNAL SOREANG - Modus penipuan investasi bodong kini makin banyak terjadi, salah satu dengan modus investasi di grup Telegram.
Modus paling umum yang dilakukan adalah ketika seorang pengguna Telegram tiba-tiba dimasukkan ke dalam grup investasi. Padahal, calon korban sendiri tidak pernah meminta bergabung ataupun mendaftar.
Bila bertemu dengan modus ini sudah bisa memastikan itu adalah investasi bodong dan harus dihindari.
Baca Juga: Tata Cara Shalat Malam Nisfu Syaban, Lakukan Agar Beban Hidup Hilang, Hutang Lunas
Ketua Satgas Waspada Investasi (SWI) Tongam L. Tobing meminta masyarakat untuk ekstra hati-hati dalam menerima dan bergabung dengan tawaran grup investasi di Telegram. Dia menyatakan banyak sekali penipuan investasi di dalam platform Telegram.
"Pada saat kita masuk Telegram, tahu-tahu saat kita lihat kita dimasukkan ke grup investasi. Ini kami pastikan ilegal jangan diikuti, banyak terjebak di sana," tutur Tongam.
Bahayanya, bila sampai ada yang terjebak, dikhawatirkan orang itu tidak akan bisa melacak grup-grup investasi tersebut. Siapa yang mengelola dan dari mana pengelolaannya dilakukan.
Dalam grup tersebut biasanya admin grup menawarkan untuk melakukan investasi, Semisal calon korban berinvestasi Rp 5 juta, dijanjikan dalam dua hari akan jadi Rp 7 juta.
Baca Juga: Berbeda dengan Binary Option, Kuasa Hukum Patricia Gouw Bongkar Soal Koperasi Indosurya Cipta