JURNAL SOREANG - H. Masoem memang telah tiada. Namun sosoknya selalu jadi panutan berawal dari usaha sederhana, kini bisnisnya menggurita di mana-mana.
Bisnis Ma'soem Group mulai dari sentra pengisian bahan bakar umum (SPBU) atau pom bensin, air mineral, bank syariah, apotik, dan lembaga pendidikan.
Berawal dari berdagang kerbau, yang dia jual dengan berjalan kaki. Hingga akhirnya dia berdagang kerajinan di Cipacing, Sumedang, Jawa Barat.
H.Ma’soem selanjutnya memutuskan untuk berhenti berdagang kerajinan karena hasilnya tidak mencukupi kebutuhan.
Ia menyewa sepetak warung di depan Pasar Dangdeur, Rancaekek, untuk berdagang minyak tanah sebanyak satu blek (20 liter) per hari.
Usahanya menjadi maju karena H. Ma'soem mengedepankan sikap jujur dan ramah kepada pembeli. Akhirnya H. Ma’soem berhasil menjadi agen minyak tanah. Akhirnya H. Ma’soem berhasil menjadi agen minyak tanah.
H. Ma’soem tidak membeda-bedakan orang. Pintu rumahnya selalu terbuka untuk menerima kehadiran siapa saja. Jika ada undangan, ia akan menyempatkan datang. H. Ma’soem dan istrinya, Hj. Aisyah selalu berbagi tugas dengan jelas.