JURNAL SOREANG- Harga bahan pangan pokok yang mengalami fluktuasi dan kenaikan meski belum memasuki bulan puasa.
Hal ini akibat efek domino lonjakan harga internasional di beberapa jenis komoditas pertanian, anomali cuaca, serta lonjakan harga pupuk non subsidi.
Kondisi ini mendapat perhatian besar Ketua Garda Pembela Keadilan, Andi Akmal Pasluddin. Pasalnya, Harga pangan pokok seperti minyak goreng telah sejak akhir tahun lalu bergejolak hingga kini sudah lebih tiga bulan tidak ada penyelesaian yang signifikan.
Baca Juga: Langkah Cerdas! Forkopimcam Cikancung Gabungkan Vaksinasi dan Pemberian Bantuan Pangan Tunai
Ia menambahkan, yang semakin berat menanggung beban adalah para petani dalam negeri yang kini semakin banyak menghadapi berbagai persoalan.
"Masyarakat sebagai konsumen pun juga semakin berat dengan rendahnya daya beli, berbagai komoditas naik termasuk minyak goreng kemasan sederhana, minyak goreng kemasan premium, daging ayam ras, telur ayam ras, bawang merah, bawang merah putih dan yang terakhir kedelai sebagai bahan baku tahu tempe," kata Andi Akmal yang juga wakil rakyat asal Sulawesi Selatan II.
“Mumpung hari ini masih berjarak dengan momen Puasa dan Lebaran, Saya minta pemerintah dapat segera dengan cepat menstabilkan harga pangan pokok ini," katanya.
Karena ketika sudah dekat puasa dan lebaran, yang dalam kondisi normal saja terjadi lonjakan harga