"Peserta program ini diikuti peserta yang sebelumnya memang sudah bertani, ada juga calon petani, belum pernah bertani tetapi mempunyai komitmen kuat untuk bertani," katanya.
Ketrampilan dan pengetahuan bertani bisa diberikan melalui materi pendidikan, latihan, bimbingan, dan pendampingan.
"Jenis tanaman ditentukan berdasarkan kecocokan tanah, kesesuaian lokasi, musim, lingkungan, daya dukung, prospek produk, dan potensi pasar," katanya.
Baca Juga: Awal Tahun 2022, Masjid Jendral Sudirman Yogyakarta Adakan Ngaji Falsafah Hidup Secara Virtual
Sedangkan pendanaan program ini diusung bersama oleh pihak masjid dan dari upaya penggalangan dana lewat aplikasi Al Qur'an "QuranBest" yang dikumpulkan dan disalurkan melalui Yayasan Dapur Amal Indonesia.
"Untuk proses pelatihan, bimbingan, dan pendampingan serta penyediaan fasilitas pemasaran dilakukan oleh Komunitas Sekolah Tani Indonesia. Proses rekrutmen, seleksi, dan supervisi peserta dilakukan oleh pengurus masjid sebagai 'induk' bagi para peserta program," katanya.
Tujuan program Masjid Tani adalah membangun interaksi sosial antar warga, mengembangkan pertanian ramah lingkungan, menghasilkan produk pangan berkualitas, dan meningkatkan pendapatan petani.
Baca Juga: Ada 2 Hal yang Tidak Boleh Diakukan di Masjid! Yuk Simak Penjelasan Ustaz Aam Amirudin
"Program Masjid Tani juga merupakan ikhtiar untuk mengembalikan fungsi masjid sebagai agen pemberdayaan masyarakat dan pembangun peradaban," katanya.
Program ini telah dirintis sejak akhir tahun lalu, dan diresmikan pada pada Jumat 21 Januari 2022 di Masjid Asy Syamsi, Ligar, Kelurahan Cibeunying, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung.