"Semakin banyak spot yang kosong distribusi penyaluran pupuk subsidi pada sentra-sentra produksi pertanian, maka semakin banyak petani yang belum optimal menerima manfaat program pemerintah ini," katanya.
Akmal menambahkan, saat ini terdata lebih dari 13,9 juta petani yang membutuhkan kartu tani. Ia berharap agar tahun 2022 ini Kartu Tani sudah efektif dan bisa selesai 100%.
“Pupuk Subsidi ini sangat signifikan pada proses persoalan pangan yang nilainya sangat negatif mengawali tahun 2022 ini. Mulai dari harga pangan yang naik tidak kunjung turun terutama minyak goreng, hingga kenikan dua kali lipat pupuk non subsidi. Kita semua berharap, kuartal 1 tahun 2022 pemerintah dapat menyelesaikan semua persoalan pangan, sehingga recoveri masyarakat Indonesia pasca pandemi covid 19 dapat semakin cepat”, tutup Andi Akmal Pasluddin.***