Menurut CNBC Indonesia melaporkan bahwa Garuda Indonesia memiliki hutang 128 Triliun dan terus bertambah satu setengah hingga Rp2 triliun setiap bulannya.
Nilai kualitas Garuda Indonesia minus Rp41 Triliun. Sehingga menurut wakil menteri BUMN Kartika wirjoatmodjo sebenarnya Garuda secara teknis sudah bangkrut.
Berikut ini diduga penyebab parahnya kondisi keuangan Garuda Indonesia:
1. Garuda Indonesia mengambil rute penerbangan yang tidak menguntungkan
Termasuk penerbangan internasional Ke mancanegara yang seharusnya cukup dikerjasamakan dengan maskapai Global saja.
Baca Juga: BUMN yang Sudah Terjun ke Bursa Saham Juga Harus Diawasi, Kasus Garuda Harus Jadi Pelajaran
2. Garuda Indonesia menggunakan jenis pesawat yang sangat beragam
Hal itu menyebabkan kompleksitas operasional yang tidak perlu dan tingginya biaya pemeliharaan pesawat.
3. Biaya sewa pesawat Garuda Indonesia empat kali lebih mahal dari rata-rata global.
Mengutip data Bloomberg porsi sewa pesawat dibandingkan pendapatan Garuda itu mencapai 24,3 persen.