Network
JURNAL SOREANG- Anggota Komisi IV DPR RI, Johan Rosihan menyesalkan rencana pemerintah untuk melakukan impor garam mencapai 3,07 juta ton pada kuartal I tahun ini.
Hal ini menandakan terjadi peningkatan impor garam sebesar 19,6% dibanding kuartal 1 tahun 2020 lalu.
"Keputusan pemerintah ini sangat tidak berpihak pada kepentingan petambak garam kita Hal ini sangat disayangkan apalagi daya dukung anggaran yang disiapkan untuk pengembangan garam nasional tahun 2022 nanti hanya sebesar Rp39 Miliar," kata Johan dalam pernyataannya, Jumat, 25 Juni 2021.
Baca Juga: 4 Cara Alami Menghilangkan Jerawat dan Bintik Hitam, Cukup Sediakan Garam Dapur
Dia mempertanyakan komitmen pemerintah terhadap nasib nelayan, pembudidaya dan petambak garam.
Politisi PKS ini menegaskan amanat UU No. 7 tahun 2016 yakni agar pemerintah memberikan perlindungan dan pemberdayaan nelayan, pembudidaya ikan dan petambak garam.
"Namun hingga kini belum terlihat terobosan pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi garam nasional demi membela kondisi petambak garam kita yang menjerit dalam situasi pandemi," ujar Johan.
Baca Juga: Anggota DPR Kritisi Rencana Impor 3,7 Juta Ton Garam, Potensi Laut Belum Tergali Optimal
Wakil rakyat ini mendesak agar tahun 2021 ini ada Langkah jelas dari pemerintah seperti mendorong industri untuk menyerap garam lokal secara optimal.
