Anggota DPR Kritisi Rencana Impor 3,7 Juta Ton Garam, Potensi Laut Belum Tergali Optimal

- 17 April 2021, 11:14 WIB
Pekerja mengangkut garam dalam negeri di Desa Bunder, Pamekasan, Jawa Timur, Sabtu, 20 Februari 2021. Indonesia masih impor garam industri jutaan ton pertahun
Pekerja mengangkut garam dalam negeri di Desa Bunder, Pamekasan, Jawa Timur, Sabtu, 20 Februari 2021. Indonesia masih impor garam industri jutaan ton pertahun /Antara Foto/Saiful Bahri/ANTARA FOTO

JURNAL SOREANG-  Anggota Komisi IV DPR RI dari F-PKS), drh Slamet, mengkritisi rencana pemerintah yang akan mengimpor garam sebanyak 3,7 juta ton pada 2021 ini.

Hal itu dikatakan Slamet dalam webinar nasional tentang polemik impor garam mau sampai kapan? Yang digelar bidang tani nelayan DPP PKS.

"Luas laut yang membanggakan tapi belum bisa kita banggakan dengan potensi yang mampu dikelola," kata Slamet, Jumat, 16 April 2021.

Legislator asal Sukabumi ini menjelaskan dari total neraca garam Indonesia, 2,9 juta ton di antaranya berasal dari impor. Alasan pemerintah dalam melakukan impor ini selalu sama, yakni produk lokal yang dianggap belum memenuhi standar.

"Justru di sini seharusnya pemerintah berperan dengan mendorong pengembangan produk dalam negeri," jelas Slamet.

Baca Juga: Menolak Keras Rencana Impor Beras dan Garam, Susi Pudjiastuti: Dearest Ibu Mega, Please Stop Ekspor Berlebihan

Baca Juga: DPR Soal Impor Garam: Pejabat Seringlah. Jalan-Jalan Ketemu Petani Garam agar Tahu Jeritan Hati Petani

Slamet juga memaparkan kebiasaan impor garam ini tidak hanya terjadi pada tahun 2021. Sebab dalam periode 2010-2019, Indonesia rata-rata mengimpor 2,3 juta ton garam per tahunnya.

"Impor ini 80 persen Australia, 19 persen dari India, sisanya negara lain," tutupnya.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x