Mantul, Pergunu Latih Guru Honorer Jadi Penjahit agar Kesejahteraan Naik, Diklat Pakai Dana Pribadi

- 23 Juni 2021, 16:30 WIB
Kondisi kesejahteraan guru honorer yang minim pendapatannyabberupaya dibantu dengan ikut pelatihan menjahit dengan dana dan fasilitas pribadi milik Ketua Pergunu Kota Bandung di daerah Cibiru.
Kondisi kesejahteraan guru honorer yang minim pendapatannyabberupaya dibantu dengan ikut pelatihan menjahit dengan dana dan fasilitas pribadi milik Ketua Pergunu Kota Bandung di daerah Cibiru. /PERGUNU KOTA BANDUNG/

Namun, Pergunu Kota Bandung pantas diberi acungan jempol karena berupaya memperhatikan nasib guru honorer yang masih belum sejahtera.

"Caranya para guru honorer diberi pelatihan gratis Diklat keterampilan menjahit. Untuk  tempat,  peralatan, dan bahan uji coba, maka saya dan istri yang menyediakan," ujarnya.

Baca Juga: Top, Asosiasi Guru ini Berjuang agar Kesejahteraan Guru Meningkat di Masa Pandemi

Di ruang tamu rumah Enjang kini disulap menjadi tempat pelatihan menjahit para guru untuk memberikan bekal keterampilan menjahit agar guru-guru  bisa mandiri dan  berwirausaha.

"Diklat menjahit ini sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan anggota Pergunu. Pelatihan juga diikuti warga yang menjadi jemaah pengajian yang saya bina," ujarnya.

Enjang dan beberapa ibu yBg pintar menjahit menyisihkan sebagian uang dan waktunya untuk mulai menggelar  pelatihan menjahit  sejak Mei 2021 lalu.

"Kalau  menjahit sebagai usaha sendiri sudah  berlangsung sejak tahun 2000. Ada beberapa  pelatih untuk Diklat ini yakni Ibu Empat Fatimah , Ibu Nunung Sa’diah, dan Ibu Imas Suangsih dari Pengururs pengajian Karamah Uswah  Hasanah, Cibiru, Kota Bandung)," ujarnya.

Baca Juga: Rekrutmen Sejuta PPPK Guru Dapat Jadi Solusi Perlindungan Kerja dan Kesejahteraan Guru, Ini Alasan Kemendikbud

Enjang mengakui pelatihan yang sudah berlangsung selama dua bulan ini didanai secara  mandiri baik dirinya maupun sang dan istri.

"Alhamdulillah saya dan istri bisa menyisihkan uang dari menabung setiap bulan  maupun  menyisihkan  hasil upah menjahit istri yakni Empat Fatimah  sejak  tahun   2000," ujarnya.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x