"Seringkali beras dari petani kita tidak terserap di pasaran dan Bulog juga terkadang tidak mampu menyerap hasil produksi beras dari petani. Kondisi ini menyebabkan petani kita selalu berada pada keadaan merugi terus-menerus," tutur Johan.
Pemerintah harusnya memperhatikan nasib petani yang berharap pada saat panen dan dengan harga yang disesuaikan ongkos produksi.
"Apalagi kalau bisa dapat meraup keuntungan lebih-lebih ketika harga tinggi. Namun akibat beras impor, turunnya harga saat panen raya akan mendatangkan kerugian," katanya.
Baca Juga: Ternyata Ada Beras dari Singkong, Ini Karya Bulog
Apabila terjadi gagal panen, kondisi yang dihadapi petani lebih memprihatinkan, dampaknya adalah semakin banyaknya petani miskin di Indonesia.
"Kami mendesak pemerintah segera membatalkan rencana impor beras ini demi kedaulatan pangan nasional. Kami ingatkan pemerintah bahwa kita tidak perlu impor beras saat ini karena ketersediaan kita cukup dari produksi dalam negeri," katanya yang menambahkan pemerintah fokus pada stabilitas harga dan pasokan pangan agar kemandirian pangan kita semakin baik.***