JURNAL SOREANG.- Rona muka Ustaz Yanto adalah seketika menjadi sumringah saat menerima dua mesin jahit dari BAZNAS Kabupaten Bandung. Yanto juga mendapatkan modal awal untuk pembuatan kopiah dengan usaha yang digerakkan masjid.
"Ya masjid ingin ada usaha untuk pemberdayaan warga sekaligus buat kas masjid," kata warga Desa Baros, Kecamatan Arjasari, ditemui Senin, 28 September 2020.
Wajah sumringah juga diperlihatkan Kartiwi (37), warga Kp. Pesantren Timur, Desa Pemekaran, Kecamatan Soreang, yang mendapatkan bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Bandung berupa modal usaha.
Baca Juga: Trik Atasi Stres Akademik dan Stres Psikologis Akibat Belajar Daring
"Alhamdulillah dapat modal usaha dari Baznas untuk pengembangan usaha membuat kripik singkong," kata Kartiwi yang nama produknya Wiwi sesuai nama panggilannya.
Wiwi menyatakan, menjalankan usaha produk kripik dari modal pribadi, namun pernah bangkrut akibat modal habis. "Karena tak punya akses ke Bank akhirnya saya pinjam ke Bank emok atau bank keliling. Meski berat bunganya, tapi saya tak punya pilihan lain," kata orang tua tunggal ini.
Wiwi menghitung dengan meminjam uang kepada bank emok, maka bunganya sekitar 30 persen. "Saya pinjam Rp 1 juta dan ketika dihitung jadi Rp 1,3 juta. Belum lagi harus menanggung pengembalian pinjaman teman satu kelompok yang macet sebab Bank emok menerapkan sistem tanggung renteng," ujarnya.
Baca Juga: Inilah Tips agar Usaha Hidroponik Bisa Sukses
Namun dengan adanya bantuan dari BAZNAS sehingga sebatas infak setelah menerima dana. "Saya tetap merasa wajib berinfak semampunya sebab uang infak saya akan disalurkan kepada pengusaha kecil lainnya. Jadi saling bantu," katanya yang membuat 300 bungkus kripik per hari yang dijual Rp 1.600/bungkus.***