Waduh! Ratusan Barang Bahan Kebutuhan Pokok Masyarakat Milik BUMDes Dehegila Kadaluwarsa, Ini Kata Kabid DPMD

28 Februari 2024, 19:00 WIB
Kondisi BUMDes Desa Dehegila, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara. /Ranto Daeng Bedu /Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG - Sejumlah barang bahan pokok miliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Dehegila, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, diduga sudah kadaluwarsa atau expred.

Hal itu, diduga karena BUMDes Dehegila sudah tidak diaktifkan oleh pengurusnya kurang lebih sudah satu tahun. Bahkan, BUMDes tersebut juga sudah tidak terurus.

Tidak hanya itu, pengurus BUMDes Dehegila juga belum pernah memberikan Laporan semester tahunan ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Pulau Morotai.

Baca Juga: Spoiler serta Jadwal Anime Classroom of the Elite Season 3 Episode 9

"Kita, tinggal tunggu laporan dari pengawasan BUMDes. Karena itu yang menjadi dasar untuk ditindaklanjuti karena di dalam laporan pengawasan itu yang menjadi tugas pengawasan sebagai auditor independen, dia yang bertugas mengawasi, bertugas mengaudit seluruh pelaporan keuangan BUMDes," kata Suriyati Bakar Kepala Bidang Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD) kepada Jurnal Soreang.

Menurutnya, setiap Desa yang memiliki BUMDes itu ada Pengawasannya. Sehingga, akan terpantau dan harus ada pelaporan.

"Jangan lupa di desa itu ada pengawasan BUMDes. Contohnya kaya dana desa ada BPDnya," jelasnya.

Suryati menegaskan, BUMDes Dehegila sudah lama tidak membuat laporan pertanggungjawaban.

Baca Juga: Avatar The Last Airbender Netflix Memimpin dalam Persaingan Global melawan Live Action One Piece

Kata dia, dua tahun terakhir pengurus BUMDes Dehegila sudah pernah didampingi oleh pihaknya. Namun, tidak efektif karena, lajut dia, pada waktu itu pihaknya mengunakan tenaga ahli dari luar Morotai.

"Sebenarnya, dorang (pengurus BUMDes Dehegila) sudah pernah didampingi. Sudah dua tahun terakhir sudah didampingi tapi kemarin kami punya jadwal pertandingan tidak efektif karena kami pakai tenaga ahli dari luar," jelasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, kendala di BUMDes Dehegila itu karena pengurusnya tidak memiliki catatan stok barang.

Hal itulah sehingga, pihaknya belum menerima berapa barang yang expred dan yang belum expred, dari pengurus BUMDes Dehegila.

Baca Juga: 3 Rekomendasi Serial Netflix yang Wajib untuk Ditonton bagi Penggemar Film Fantasi

"Mereka, kendalanya itu di pencatatan stok barang. Sejauh ini pengurus BUMDes Dehegila belum selesaikan laporannya. Makanya haru kami lihat sekarang ini berapa barang yang kena expred dan berapa barang yang masih ada. Kami sudah minta data itu, tapi sampai sekarang mereka belum memberikannya," pungkasnya.***

Editor: Rustandi

Tags

Terkini

Terpopuler