Banyak Dikritik Soal Pembangunan Maritim, Begini Jawaban Makjleb dari Presiden Jokowi

25 November 2023, 09:32 WIB
Presiden Jokowi usai peresmian Kampung Nelayan Modern di Desa Samber dan Binyeri, Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua, pada Kamis, 23 November 2023. /Biro pers setpres /

JURNAL SOREANG - Presiden Joko Widodo menyampaikan pembangunan maritim merupakan sebuah upaya yang kompleks dalam mengelola sumber daya serta potensi laut yang dimiliki.

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden dalam keterangannya di hadapan awak media usai peresmian Kampung Nelayan Modern di Desa Samber dan Binyeri, Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua, pada Kamis, 23 November 2023.

“Pembangunan maritim ini tidak hanya urusan nelayan saja, karena yang namanya sumber daya alam—laut kita ini kan bukan hanya urusan ikan,” ungkap Presiden.

 

Presiden menuturkan  banyak potensi yang harus dikelola yang berkaitan dengan kelautan dan kemaritiman, di antaranya adalah terumbu karang, biota laut, hingga gas serta minyak yang ada di dasar laut.

“Saya kira sumber kekayaan alam laut kita kan gede sekali, belum nanti budi daya rumput laut kalau dikembangkan di seluruh pesisir yang kita miliki itu juga sebuah potensi yang besar,” sambungnya.

Kepala Negara menekankan bahwa untuk mengelola itu semua diperlukan tata kelola yang baik, dimulai dari meningkatkan kemampuan nelayan hingga menciptakan tata kelola modern dalam pengelolaan kekayaan alam laut Indonesia, salah satunya rumput laut.

Baca Juga: Keberhasilan Vokasi Bidang Maritim Tingkatkan Pemulihan Ekonomi Pascapandemi

“Sehingga bisa masuk ke _supply chain nasional_, bisa masuk ke _supply chain global_,” harapnya.

Lebih lanjut, dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga menanggapi mengenai potensi hasil laut yang ada di Kabupaten Biak Numfor.

Presiden menilai bahwa diperlukan pembangunan infrastruktur logistik yang mampu menyalurkan hasil laut tersebut langsung ke pasar global.

 

“Sehingga yang diminta oleh bupati ada penerbangan langsung misalnya ke Jepang, ada penerbangan langsung ke Amerika, ada penerbangan langsung (ke) China, yang itu adalah pasar-pasar tuna Indonesia, tidak usah lewat tangan kedua, tangan ketiga,” jelasnya.

Dengan begitu, Presiden Jokowi menilai, harga jual hasil laut tersebut dapat diperbaiki dan kesejahteraan nelayan juga dapat meningkat.

Oleh karenanya, Presiden menyebut dirinya akan meminta kepada kementerian terkait untuk menindaklanjutinya.

Baca Juga: Dinilai Memiliki Prospek Besar, Bisnis Maritim Indonesia Perlu Perbaikan Regulasi

“Saya nanti akan sampaikan ke Menteri Perhubungan, Menteri BUMN agar ada penerbangan langsung kargo untuk urusan ikan tuna dengan jumlah sesuai dengan kapasitas di Biak dan sekitarnya,” tandasnya.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Biro Pers Sekretariat Presiden

Tags

Terkini

Terpopuler