Butuh Tambahan Modal Usaha? Pegadaian Sediakan Kredit Plafon Sampai Rp10 Juta untuk Pengusaha Mikro

13 September 2022, 07:55 WIB
Ilustrasi pegadaian. Butuh Tambahan Modal Usaha? Pegadaian Sediakan Kredit Plafon Rendah untuk Pengusaha Mikro /Pegadaian Semarang

JURNAL SOREANG- Salah satu kelemahan pengusaha mikro dan kecil adalah kesulitan mengakses permodalan dari perbankan.

Untuk itu, pemerintah melalui  Pegadaian menyediakan program Supermi (supermikro) dengan sistem syariah, bukan konvensional.

Bentuknya Kredit Usaha Rakyat (KUR) supermikro dengan batas pinjaman sampai Rp10 juta.

Baca Juga: Bukan Hanya BRI, Inilah Daftar 42 Bank Yang Aktif di Indonesia Penyalur KUR 2022

PT Pegadaian (Persero) mulai  memperkenalkan kredit plafon rendah untuk pelaku usaha mikro di Kota Solo, Jawa Tengah,  dan sekitarnya.

"Kami dari Pegadaian ada program Supermi (supermikro) dengan sistem syariah, bukan konvensional. KUR supermikro ini (batas pinjaman) sampai Rp10 juta," kata Deputi Pegadaian Area Surakarta Suwarno pada Sosialisasi BUMN yang diselenggarakan oleh Bale Rakyat Aria Bima di Solobaru, Kabupaten Sukoharjo, Sabtu 10 September 2022.

Ia mengatakan program KUR yang baru diluncurkan dua bulan yang lalu sejauh ini sudah diakses oleh sekitar 500 pelaku usaha di wilayah Solo dan sekitarnya. Untuk realisasi penyaluran mencapai Rp5 miliar.

Baca Juga: CATAT! Program KUR BRI, Tidak Bisa Untuk Modal Awal Usaha, Kenapa? Berikut Penjelasannya

Sampai dengan akhir tahun ini, pihaknya menargetkan penyaluran pinjaman bisa mencapai Rp125 miliar.

Sebagai langkah percepatan, Pegadaian menambah jumlah petugas penyaluran KUR untuk melayani para nasabah.

Selain Pegadaian, pada kesempatan tersebut BRI juga kembali menyosialisasikan KUR yang merupakan program kredit untuk pelaku usaha dari pemerintah.

Baca Juga: Pernah Mengajukan KUR BRI, Namun Ditolak? Bisa Jadi Ini Yang Menjadi Penyebabnya

Sementara itu, Pimpinan KCP BRI Nusukan Septian Wisnu Herlambang mengatakan sosialisasi KUR terutama dilakukan kepada sektor UMKM yang selama ini belum memperoleh pembiayaan, termasuk penjelasan terkait mekanisme peminjaman.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima mengatakan hampir dua minggu ini intens membahas persoalan wirausaha khususnya sektor UMKM.

"Pascapandemi Covid-19 recovery UMKM harus dimitigasi dulu dari hulu sampai hilir, dari keuangan sampai dengan model bisnisnya mengingat pasar berubah, jadi harus menyesuaikan struktur pasar," katanya dilansir dari ANTARA.

Baca Juga: Ingin Mendapatkan Program KUR Dari BRI? Ini Syarat dan Ketentuan Yang Harus Dipenuhi

Dia menambahkan, dari sisi struktur keuangan, pelaku usaha diberikan sosialisasi terkait holding ultramikro antara Pegadaian, BRI, dan PNM.

"Harapannya (setelah memperoleh sosialisasi) tidak ada lagi keluhan (dari pelaku usaha), yang belum dapat akses keuangan bisa masuk KUR. Sedangkan yang sudah pernah KUR bisa naik kelas ke standar bukan KUR," katanya.

Selain recovery untuk pelaku UMKM, para pengusaha mikro dan kecil  juga tetap jadi perhatian khusus karena tidak bisa sendiri untuk bangkit.***

Editor: Sarnapi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler