Krisis Akibat Pandemi Juga Turunkan Omzet Toko, Ini Cara yang Bisa Dilakukan agar Bisnis Naik Lagi

15 Agustus 2022, 21:27 WIB
Pemilik toko "X" di Bekasi yang turun omzet akibat pandemi. Solusinya bisa dengan kerja sama market place dan pemasaran online /Istimewa /

JURNAL SOREANG- Penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan protokol kesehatan telah mengubah pilihan tempat berbelanja sebagian masyarakat.

Warga yang semula lebih menikmati berbelanja di supermarket, pasar-pasar tradisional, atau mall-mall kini beralih meramaikan toko-toko online dan toko sekitar rumah.

Perubahan ini merupakan peluang bagi toko-toko kecil sepertinya toko “X” di Kota Bekasi untuk memperoleh keuntungan.

Baca Juga: Bangkitkan UMKM Lewat Literasi Digital dalam Pemulihan Ekonomi Pascapandemi

"Namun peluang tersebut ternyata gagal dilakukan  oleh pedagang atau pemilik Toko “X” karena tersendatnya pengadaan barang dagangan atau rantai pasok barang," kata
Ketua Tim PKM Adminstrasi Bisnis FISIP Unpas, Maun Jamaludin, Senin 15 Agustus 2022.

Maun menjelaskan, rantai pasok  (supply chain) mampu menyatukan berbagai fungsi manajemen dalam suatu hubungan diantara organisasi untuk membentuk sistem yang terintegrasi dan saling mendukung.

"Sasaran dari manajemen rantai pasok  adalah untuk menghubungkan seluruh komponen dari suatu rantai pasokan, sehingga permintaan pasar dapat dipenuhi secara efisien," katanya didampingi
Yayan Mulyana dan 2 orang mahasiswa yaitu Tira Hasna Fadjina Amalia dan Raden Muhammad  Fahry.

Baca Juga: Peduli UMKM, Kemendikbudristek Tandatangani Perjanjian Sewa dengan 25 Pelaku Usaha Mikro dan Kecil

Toko “X” merupakan usaha mikro milik warga yang dijalankannya juga terkena dampak dari pandemi Covid-19 ini. Toko berlokasi di Desa Sumbersari Kecamatan Pebayuran, Bekasi.

Pemilik toko tersebut adalah Abdul Hakim yang mendapat permasalahan seputar supply chain (rantai pasok) barang dagangannya yang terhambat sehingga kelangsungan hidup usahanya dan mengalami penurunan omzet penjualan.

Tentu saja kondisi ini secara otomatis menyebabkan penurunan penghasilan, sedangkan pengeluaran justru meningkat.

"Persoalan lainnya adalah belum dikembangkannya sistem pemasaran secara on line untuk dapat menjangkau pasar yang lebih luas dengan teknologi dan menaikkan omzet," katanya.

Baca Juga: Ditolak, Rencana Pencabutan Subsidi Minyak Goreng, Bunda UMKM: Distribusi Minyak Goreng Harus Libatkan Bulog

Menurut Main, solusi atas masalah usaha kecil sebenarnya tak sulit yakni mengembangkan sistem pasokan barang yang dalam implementasinya memanfaatkan situs jual beli online atau market place yang tersedia.

"Market Place bisa dipakai untuk menemukan pemasok dengan harga yang kompetitif dan mengembangkan sistem pemasaran online yang dapat menjangkau pasar yang lebih luas secara praktis, efektif, dan efisien," katanya.

Selain itu, usaha kecil juga bisa mengembangkan jaringan pertemanan di media sosial seperti facebook, what's app (WA), dan instagram sebagai media pemasaran.

Baca Juga: UMKM Handycraft di Kabupaten Bandung Terimbas Pandemi

"Cuma usaha kecil memang belum terbiasa dengan teknologi digital sehingg harus didampingi agar ada penguatan rantai pasokan barang dagangan, peningkatan efisiensi bisnis, peningkatan kapasitas bisnis, perluasan area pemasaran, peningkatan pendapatan, dan peningkatan kesejahteraannya," katanya.

Dia menambahkan, banyak keuntungan bagi usaha kecil seperti Toko "X" dengan cara kulakan online ini karena pasokan barang dagangan terjamin.

"Usaha kecil jug mendapatkan harga beli yang murah sehingga saat dijual kembali masih mampu menawarkan dengan harga yang kompetitif," katanya.

Baca Juga: Bunda UMKM Sumbar: Pembangunan Infrastruktur Harus Berdampak Besar untuk Menggerakkan Ekonomi

Sedangkan pemasaran dengan cara online juga memiliki keuntungan bagi toko "X" meski ada kebijakan pembatasan saat pandemi.

"Dengan menawarkan barang dagangan di akun media sosial tercatat telah meningkatkan volume penjualan bahkan sampai 100 persen dibanding penjualan offline," katanya.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler