Didukung Kemendikbudristek, Isu Lingkungan Hidup Warnai Muslim Fashion Festival 2022

28 April 2022, 16:37 WIB
Kain Tenun NTB Sukses Tampil Di Acara Muslim Fashion Festival (MUFFEST+2022) di Jakarta /Dok. Pemprov. NTB

JURNAL SOREANG- Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mendukung Muslim Fashion Festival (MUFFEST+) 2022. Nadiem menilai isu lingkungan hidup yang diangkat pada penyelenggaraan festival tahun ketujuh kali ini sangat kontekstual.

“Suatu kebanggaan bagi kita semua MUFFEST hadir mengangkat isu yang mendunia dan ini menunjukkan kita semua memahami bahwa berbagai persoalan lingkungan seperti sampah, perubahan iklim, dan krisis energi, tidak akan tertangani jika kita bergerak sendiri-sendiri, tanpa kolaborasi lintas sektor,” katanya.

Nadiem menggarisbawahi pentingnya pemanfaatan bahan fesyen yang ramah lingkungan dan mengangkat nilai-nilai kearifan lokal guna menjaga keberlangsungan industri fesyen khususnya di Indonesia.

Baca Juga: Tingkatkan Mutu Lulusan Vokasi Bidang Fesyen, Kemendikbudristek Dukung MUFFEST+ 2022

“Saya sangat mengapresiasi teman-teman di industri fesyen, khususnya yang hadir pada hari ini, atas upayanya mendorong sustainable fashion guna memulihkan industri fesyen di Indonesia, sekaligus membangun jalan menuju sustainable living. Sekarang adalah waktunya kita untuk maju ke panggung global sebagai pemimpin dari gerakan ini melalui presidensi Indonesia di forum G20,” lanjut Mendikbudristek.

Sektor industri fesyen mempunyai peran yang krusial dalam upaya mengatasi isu lingkungan dan mewujudkan kehidupan yang lebih berkelanjutan. Gerakan slow fashion yang semakin sering terdengar dinilai mengedepankan keberlangsungan hidup manusia serta makhluk hidup yang lain.

Untuk itu, Menteri Nadiem mendorong upaya pemanfaatan bahan-bahan ramah lingkungan dalam menghasilkan karya fesyen.

Baca Juga: Lulusan Perguruan Tinggi Tak Cukup Andalkan Ijazah, Ini yang Dilakukan Sekolah Fesyen di Bandung

"Saya yakin bahwa para pelaku industri fesyen di Indonesia mampu menjadi pemimpin gerakan sustainable fashion di tingkat global dengan mewujudkan model produksi dan konsumsi pakaian yang ramah lingkungan, dengan tetap memberikan kemerdekaan untuk kreativitas dan inovasi,” kata Mendikbudristek optimistis.

“Saya mengajak semua pelaku industri fesyen di seluruh Indonesia untuk menggali kearifan lokal Nusantara dalam mewujudkan sustainable fashion yang maju sebagai solusi untuk mengatasi isu lingkungan hidup, serta mewujudkan masa depan yang jauh lebih baik, jauh lebih berkelanjutan,” tambahnya.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki menyampaikan apresiasi kepada MUFFEST yang dari tahun ke tahun disambut baik masyarakat. MUFFEST+ menjadi ajang yang menghubungkan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), desainer, sektor pendidikan, dan asosiasi bisnis. “Ini harus terus ditingkatkan,” tegasnya.

Baca Juga: Dosen dan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unpas Bantu Meningkatkan Branding Industri Kreatif Fesyen

Menteri Teten juga menyampaikan bahwa Pemerintah menetapkan industri halal sebagai salah satu keunggulan ekonomi Indonesia.

Konsumsi busana muslim di tanah air mencapai 2 miliar USD dengan pertumbuhan 12,2 persen per tahun di atas angka pertumbuhan nasional. “Ini potensi ekonomi yang jangan dianggap enteng,” tekannya.

“Semoga MUFFEST tahun depan penyelenggaraannya semakin sukses dengan dukungan pemerintah dan asosiasi bisnis,” harap Menteri Teten yang optimistis tahun depan MUFFEST bisa masuk ke dalam agenda tingkat dunia.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud Ristek

Tags

Terkini

Terpopuler