JURNAL SOREANG - Dua sosok yang saat ini menggegerkan publik, Indra Kenz dan Doni Salmanan menjadi pemberitaan di berbagai media.
Mereka berdua diduga telah menipu, yang katanya trader padahal hanyalah affiliator (orang yang mempromosikan) binary option melalui link.
Link afiliasi tersebut digunakan oleh mereka berdua, untuk meraup keuntungan hingga 80 persen.
Kini muncul fakta-fakta mengenai pola dari Crazy Rich yang sudah tertangkap.
Mengutip akun Twitter @PaundraJuve, terdapat beberapa pola yang menarik dan kesamaan dari para affiliator binary option, seperti Indra Kenz dan Doni Salmanan.
Pertama, mereka berdua berasal dari kalangan bawah. Mereka mulai aktif di binary option pada 2018, dan tak butuh lama pada 2020-2021 sudah kaya raya.
Baca Juga: Inilah 5 Negara Tukang Bantai Paling Produktif di Kualifikasi Piala Dunia 2022 Qatar Zona Eropa
Kedua, baik Indra Kenz dan Doni Salmanan memiliki momen aneh dan tak masuk akal yang membuat mereka terkenal.
Doni Salmanan misalnya, pernah memberi uang dengan total Rp1 M kepada YouTuber Reza Arap Oktovian.
Sementara Indra Kenz yang dikenal dengan konten flexingnya, secara tiba-tiba jam 3 pagi membeli Tesla dengan alasan iseng atau gabut.
Ketiga, di media sosialnya dipenuhi konten-konten barang mewah, mobil mewah hingga rumah Sultan.
Baca Juga: Inilah 5 Tendangan Gol Terbaik Super Ajaib Sepanjang Sejarah Sepak Bola Dunia, Ada di Piala Dunia?
Satu hal yang menarik lainnya, adalah bagaimana sosok DS dan IK ini dibuat berseberangan. IK dibranding sebagai sosok yg nyolot, nyeleneh, dibenci orang.
Sedangkan tersangka Doni Salmanan digambarkan sebagai sosok yang soleh, santun, alim baik hati.
Ada Dalang Dibalik Affiliator?
Sosok affiliator Indra Kenz yang dikenal karena Binomo, kabarnya memiliki seorang guru bernama Fakarich (Fakar Pratama).
Hingga saat ini belum ada kabar yang memberitakan terkait Fakarich, yang diduga merupakan affiliator kelas kakap.
Selain Fakarich, Bareskrim Polri kini dikabarkan tengah mengusut dalang dari trading binary option melalui aplikasi Binomo yang menjerat Indra Kenz.
Dalam rangka menangkap sang dalang, penyidik Kepolisian Republik Indonesia kabarnya telah menggandeng Polisi luar negeri
"Ada (polisi) dari Amerika, Singapura, Inggris sampai Turki," ujar Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Pol Whisnu Hermawan dikutip dari PMJ News.
Guna mengungkap kasus ini, Whisnu berkata pihaknya bekerja sama dengan Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) dalam berkomunikasi terkait pelacakan dengan polisi luar negeri.
"(Komunikasi) sudah dilakukan melalui be to be police to police," ujarnya.***