JURNAL SOREANG- Sosok Bobon Santoso yang merupakan seorang YouTuber ia kini juga menjadi sorotan publik.
Pasalnya ia sering kali membuat video tentang menyinggung para afiliator binary option.
Ia juga dikenal sebagai seorang YouTuber dengan konten masak makanan ekstrem dan tidak diluar nalar.
Baca Juga: Fantastis Meski Penuh Kontroversi!Gol ‘Tangan Tuhan’ Maradona di Piala Dunia 1986 Belum Terpatahkan
Untuk saat ini konten YouTubenya sudah memiliki 8,49 juta subscriber serta sudah ditonton sebanyak 14 juta kali.
Dalam unggahan video kanal YouTube Luna Maya berjudul “ KISRUH AFILIATOR DAN BINARY OPTIONS INI PENJELASAN LORD BOBON SANTOSO”
Di dalam video tersebut Luna Maya bertanya pada Bobon Santoso “ Yes atau No, kamu sering kali berantem dengan para afiliator binary option ini?
“ Sebenarnya gua ga berantem, gua bukan gak suka sama orangnya, tetapi caranya sistemnya ini” ucap Bobon Santoso
“ Kalau ilegal kenapa baru- baru ini harus nunggu ada laporan dahulu, baru dikatakan ilegal” imbuhnya
Lantas Bobon juga mengatakan bahwa dirinya juga pernah mendapatkan tawaran endors dari binary option ini.
Baca Juga: Berhati- hati! Berikut Cara Menghitung IMT untuk Mencegah Obesitas, Menurut Kemenkes RI
“ Jujur gua terima itu dulu, karena kurangnya edukasi, kita kira hanyalah jual beli saham” ucapnya
“ Tapi pas saat di endorse gua mainini, gua praktekin langsung, wah ini mah judi” sambungnya
Menurut Bobon tidak boleh mengatakan istilah kemenangan dan memang benar- benar harus dibuat kamuflase dengan istilah investasi.
Baca Juga: Gara-gara Perang, Ukraina Minta Penundaan Jadwal di Play-off Kualifikasi Piala Dunia 2022
“ Setelah gua praktekin semua, no, ini omong kosong” ucapnya lagi.
Sebagai informasi kasus permasalahan investasi berkedok trading binary option sudah memasuki ranah hukum.
Salah satunya Indra Kenz yang merupakan afiliator binary option binomo terancam hukuman 20 tahun penjara dan terancam akan dimiskinkan.
Tak hanya itu saja bahkan Doni Salmanan yang merupakan afiliator binary option Quotex juga sudah dilaporkan ke pihak Bareskim Polri***