Jokowi Minta Kementan Segera Rampungkan Food Estate di Sumut dan Kalteng

11 Januari 2021, 12:13 WIB
Program Ketahanan Pangan ‘Food Estate’ Tengah di Jalani, Bentuk Antisipasi Krisis Pangan /ANTARA

JURNAL SOREANG - Untuk mengatasi ketersediaan pangan Nasional, Pemerintah mempersiapkan lumbung pangan terpadu (Food Estate) di dua provinsi pada tahun 2021.

Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) dapat menyelesaikan persiapan food estate atau lumbung pangan di Sumatera Utara (Sumut) dan Kalimantan Tengah (Kalteng) tersebut.

"Oleh sebab itu kenapa saya dorong food estate ini harus segera diselesaikan paling tidak tahun ini yang di Sumatera Utara dan di Kalimantan Tengah diselesaikan," kata Presiden Jokowi dilansir ANTARA, Senin 11 Januari 2021.

Baca Juga: Zulkifli Hasan Optimistis Desy Ratnasari Bisa membawa PAN Jadi Parpol Terdepan di Jawa Barat

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut saat membuka Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian Tahun 2021.

"Kita evaluasi masalah di lapangan apa, teknologi yang kurang apa? Juga dengan menggunakan teknologi di food estate karena akan menjadi contoh. Kalau semua benar bisa jadi contoh, semua provinsi datang tinggal copy saja," jelasnya.

Food estate rencananya berada di Kabupaten Kapuas dan Pulau Pisau, Kalimantan Tengah, seluas sekitar 164,6 ribu hektare yang mengawali fokus pada tanaman padi, lahan yang digunakan untuk food estate adalah eks proyek lahan gambut.

Baca Juga: Jokowi Tak Ingin Kedelai Menjadi Masalah Lagi, Intensifikasi Harus Dilakukan Segera

Selanjutnya food estate berada di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, yang dikhususkan untuk komoditas hortikultura seluas sekitar 30 ribu hektare.

"Karena percuma kalau bisa berproduksi tapi sedikit, tidak berpengaruh apa-apa ke produk-produk impor tadi. Masalah dari dulu sampai sekarang kenapa misalnya kedelai yang juga di Indonesia bisa tumbuh baik tapi kenapa petani kita tidak mau tanam? Karena harganya kalah dengan kedelai impor," tuturnya.

Presiden Jokowi pun menegaskan ia akan terus mengikuti perkembangan food estate di dua provinsi itu.

Baca Juga: DPR Belum Terima Surat Presiden Jokowi Terkait Calon Kapolri Baru Pengganti Jenderal Idham Azis

"Saya minta betul-betul di lapangannya diikuti sehingga nantinya apabila di dua provinsi ini lumbung pangan yang kita bangun, food estate yang kita bangun benar, provinsi-provinsi lain akan kita dorong kita berikan dana dari APBN, tapi betul-betul ada return yang diberikan ke negara," tegasnya.

Presiden Jokowi mengingatkan bahwa dalam kondisi pandemi COVID-19 sektor pertanian menempati posisi yang semakin sentral.

"Kita tahu FAO memperingatkan potensi terjadinya krisis pangan. Hati-hati mengenai ini. Hati-hati akibat pembatasan mobilitas warga dan bahkan distribusi barang antarnegara, distribusi pangan dunia menjadi terkendala," akunya.

Baca Juga: Tegas, Jokowi: Ada yang Salah dan Tidak Benar dalam Kebijakan Subsidi Pupuk Rp33 triliun per Tahun

Presiden Jokowi bahkan menyebut masalah suplai kedelai juga akibat pembatasan aktivitas tersebut.

"Dan kita tahu beberapa minggu hari terakhir ini, urusan yang berkaitan dengan tahu dan tempe, kedelai menjadi masalah juga karena yang tadi saya sampaikan," ujarnya.

Food estate merupakan konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan bahkan peternakan di suatu kawasan. Food estate atau dapat disebut sebagai lumbung pangan dengan skala besar yang peruntukannya adalah menjaga ketahanan pangan secara nasional.***

Editor: Handri

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler