Pilkada Mahal dan Berisiko, Jangan Lahirkan Pemimpin Ecek-ecek dan Abal-abal

- 15 November 2020, 16:38 WIB
Ilustrasi Pilkada 2020. Calon kepala daerah harus berupaya keras dan berdoa ikhlas //Sekretariat Kabinet
Ilustrasi Pilkada 2020. Calon kepala daerah harus berupaya keras dan berdoa ikhlas //Sekretariat Kabinet /

"Pilkada serentak di era adaptasi kebiasaan baru (AKB) harus memperhatikan keselamatan dan kesehatan masyarakat. Tak kalah pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa yang menjadi tanggung jawab kita semua," ucapnya.

Semu komponen bangsa harus mampu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa agar tidak terpecah belah akibat berbeda pilihan dalam pilkada serentak. "Kemudian harus dipahami bahwa beberapa menit berada di bilik suara akan menentukan pemimpin masa depan bangsa," jelasnya.

Sekarang, masyarakat sudah cerdas dalam menentukan pilihan calon kepala daerah. Hal tersebut menunjukan bahwa demokrasi di Indonesia semakin baik.
"Pelaksanaan pilkada serentak harus berjalan secara demokratis, luber, dan jurdil" jelasnya.

Baca Juga: Debat Publik Kedua Pilkada Kabupaten Bandung: Pemkab Bandung Jangan Berpangku Tangan Soal Banjir

Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa pelaksanaan pilkada serentak akan memunculkan banyak permasalahan.

"Untuk itu, setiap pasangan calon harus mempunyai sikap kesadaran siap menang dan siap kalah. Karena bisa membawa suasana politik yang aman dan damai serta untuk mencegah terjadinya konflik antarpara pendukungnya," katanya.

Kemenangan pasti menjadi sesuatu yang diingingkan oleh setiap pasangan calon.N amun perlu menyiapkan juga seandainya kalah dalam pilkada serentak.

Baca Juga: Mau Dapat Beasiswa Kuliah? Bergabunglah ke Organisasi Ini

"Kecewa sudah pasti, namun sikap dewasa dalam menerima kekalahan itu sangat penting untuk menjaga suasana yang kondusif," katanya.***

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x